Rp7 Juta Hasil Kerja Jarwanto Dikirim Bersama Jasadnya
Sabtu, 07 Juni 2014 - 20:15 WIB

Rp7 Juta Hasil Kerja Jarwanto Dikirim Bersama Jasadnya
A
A
A
SAMARINDA - Sore itu suasana di lokasi runtuhnya bangunan ruko tiga lantai di Kompleks Cenderawasih Permai, Jalan Ahmad Yani, Samarinda, Kalimantan Timur nampak cukup cerah.
Sekitar pukul 18.25 Wita pada Jumat sore tersebut Tim SAR berhasil mengangkat korban terakhir dari reruntuhan ruko.
Saat diangkut, kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi. Ada bagian yang tubuh yang hilang. Setelah diidentifikasi, korban terakhir itu bernama Jarwanto.
Pria berusia 35 tahun itu berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Berdasarkan keterangan rekan korban, Jarwanto berencana pulang ke kampung halamannya pada Rabu, 4 Juni 2014, atau keesokan harinya saat tragedi itu terjadi.
Saat ditemukan, disamping jasad Jarwanto ditemukan uang dalam jumlah yang cukup banyak yang disimpan dalam tas kecil berwarna hitam. Ada yang menyebutkan jumlahnya mencapai Rp7 juta.
Rupanya, uang tersebut sengaja dikumpulkannya untuk dibawa pulang ke kampung halamannya.
Namun kenyataan berbicara lain. Dia memang tetap mengantar uang tersebut, tapi dengan kondisi tanpa nyawa.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, sebelum ruko ambruk sejumlah pekerja melihat ada pilar yang retak.
Pilar ke lima dari kiri ruko itu langsung dilaporkan ke yang lain. Beberapa orang, termasuk tukang pun memeriksa keretakan tersebut.
Jarwanto termasuk yang ikut memeriksa. Saat hendak masuk untuk memeriksa, ruko tiba-tiba ambruk. Posisi pilar tempat Jarwanto adalah posisi yang pertama ambruk.
Dia bersama rekannya yang lain tak sempat berbuat apa-apa karena terjadi tiba-tiba. Di titik inilah banyak korban ditemukan dalam keadaan tewas.
“Di samping jasad Jarwanto ada uang yang kita temukan. Berdasarkan keterangan rekan-rekannya, uang tersebut milik Jarwanto. Uang itu akan kita serahkan ke pihak keluarga,” kata Ketua Tim DVI Polda Kaltim dr Sariman, Sabtu (7/6/2014).
Rencananya jasad Jarwanto akan diberangkatkan dari Samarinda, pada Minggu dinihari 8 Juni 2014 menuju Balikpapan. Kemudian dari Balikpapan menuju Surabaya dengan pesawat penerbangan pertama.
Sekitar pukul 18.25 Wita pada Jumat sore tersebut Tim SAR berhasil mengangkat korban terakhir dari reruntuhan ruko.
Saat diangkut, kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi. Ada bagian yang tubuh yang hilang. Setelah diidentifikasi, korban terakhir itu bernama Jarwanto.
Pria berusia 35 tahun itu berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Berdasarkan keterangan rekan korban, Jarwanto berencana pulang ke kampung halamannya pada Rabu, 4 Juni 2014, atau keesokan harinya saat tragedi itu terjadi.
Saat ditemukan, disamping jasad Jarwanto ditemukan uang dalam jumlah yang cukup banyak yang disimpan dalam tas kecil berwarna hitam. Ada yang menyebutkan jumlahnya mencapai Rp7 juta.
Rupanya, uang tersebut sengaja dikumpulkannya untuk dibawa pulang ke kampung halamannya.
Namun kenyataan berbicara lain. Dia memang tetap mengantar uang tersebut, tapi dengan kondisi tanpa nyawa.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, sebelum ruko ambruk sejumlah pekerja melihat ada pilar yang retak.
Pilar ke lima dari kiri ruko itu langsung dilaporkan ke yang lain. Beberapa orang, termasuk tukang pun memeriksa keretakan tersebut.
Jarwanto termasuk yang ikut memeriksa. Saat hendak masuk untuk memeriksa, ruko tiba-tiba ambruk. Posisi pilar tempat Jarwanto adalah posisi yang pertama ambruk.
Dia bersama rekannya yang lain tak sempat berbuat apa-apa karena terjadi tiba-tiba. Di titik inilah banyak korban ditemukan dalam keadaan tewas.
“Di samping jasad Jarwanto ada uang yang kita temukan. Berdasarkan keterangan rekan-rekannya, uang tersebut milik Jarwanto. Uang itu akan kita serahkan ke pihak keluarga,” kata Ketua Tim DVI Polda Kaltim dr Sariman, Sabtu (7/6/2014).
Rencananya jasad Jarwanto akan diberangkatkan dari Samarinda, pada Minggu dinihari 8 Juni 2014 menuju Balikpapan. Kemudian dari Balikpapan menuju Surabaya dengan pesawat penerbangan pertama.
(sms)