Papua Ingin Cetak Sejarah Jadi Tuan Rumah Kongres KNPI XIV
A
A
A
JAYAPURA - Kegigihan pemuda Papua yang terorganisir dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua untuk menjadikan daerahnya sebagai tuan rumah pelaksanaan kongres KNPI XIV pada Oktober mendatang tidak sekedar sebagai perhelatan untuk memilik ketua umum.
Lebih dari itu KNPI Papua ingin menegaskan status Papua sebagai wilayah kedaulatan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang tidak boleh diganggu gugat.
Bahkan dengan adanya penyelenggaraan kongres tersebut, Papua ingin mencatat sejarah sebagai salah satu daerah yang siap menyelenggarakan Kongres KNPI di luar Jawa. Hal ini disampaikan Ketua DPP KNPI Korwil Papua Arnold Udam kepada Sindonews, Sabtu (7/6/2014).
Menurut dia, keinginan Papua untuk menjadi tuan rumah diperjuangkan cukup lama. Dan baru kali ini diberi lampu hijau.
Selama ini kesulitan yang dihadapi untuk meyakinkan forum di KNPI dalam menentukan tempat kongres adalah adanya stigmatisasi bahwa bumi Cendrawasih yang dikenal dengan mutiara hitam itu tidak aman.
Jika ada konflik selalu dikaitkan dengan perang antar suku. Stigmatisasi ini sudah berlangsung lama. Dan media ikut membangun opini di dalamnya. Padahal konflik yang terjadi tidak berbeda seperti yang terjadi di daerah lain.
Karena itu anak muda asal Papua ini berharap media tidak ikut memperlebar stigmatisasi ini. Termasuk pemikiran Papua tidak aman, harus dihilangkan.
Dampak dari kondisi Papua yang dikatakan tidak aman menjadi perdebatan dikalangan KNPI ketika mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) di Bandung belum lama ini. Banyak peserta yang menolak Papua jadi tuan rumah.
Namun perdebatan yang terjadi berujung pada kesepakatan dan menetapkan Papua sebagai tempat penyelenggaraan Kongres KNPI ke XIV.
Andi Yuslim Patawari, salah satu fungsionaris KNPI Pusat mengatakan, jika pemuda Indonesia ingin melihat Papua sebagai bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka kongres ini akan mempertegas sikap pemuda Indonesia kepada dunia, bahwa Papua merupakan wilayah NKRI. Wilayah di mana Merah Putih berkibar.
"Saatnya pemuda Indonesia berikrar di Papua melalui kongres tentang gugusan pulau-pulau dari Sabang sampe Merauke," tandasnya.
Dijelaskan penunjukan Papua sebagai tuan rumah sudah final. Sebab diputuskan melalui hasil rakernas KNPI di Bandung. Keputusan ini direspon secara positif Gubernur Papua, Lukas Erembe.
"Pak Gubernur menyatakan siap memberi dukungan dan menyediakan faslitas yang berkaitan dengan kongres," timpal Arnold.
Lebih dari itu KNPI Papua ingin menegaskan status Papua sebagai wilayah kedaulatan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang tidak boleh diganggu gugat.
Bahkan dengan adanya penyelenggaraan kongres tersebut, Papua ingin mencatat sejarah sebagai salah satu daerah yang siap menyelenggarakan Kongres KNPI di luar Jawa. Hal ini disampaikan Ketua DPP KNPI Korwil Papua Arnold Udam kepada Sindonews, Sabtu (7/6/2014).
Menurut dia, keinginan Papua untuk menjadi tuan rumah diperjuangkan cukup lama. Dan baru kali ini diberi lampu hijau.
Selama ini kesulitan yang dihadapi untuk meyakinkan forum di KNPI dalam menentukan tempat kongres adalah adanya stigmatisasi bahwa bumi Cendrawasih yang dikenal dengan mutiara hitam itu tidak aman.
Jika ada konflik selalu dikaitkan dengan perang antar suku. Stigmatisasi ini sudah berlangsung lama. Dan media ikut membangun opini di dalamnya. Padahal konflik yang terjadi tidak berbeda seperti yang terjadi di daerah lain.
Karena itu anak muda asal Papua ini berharap media tidak ikut memperlebar stigmatisasi ini. Termasuk pemikiran Papua tidak aman, harus dihilangkan.
Dampak dari kondisi Papua yang dikatakan tidak aman menjadi perdebatan dikalangan KNPI ketika mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) di Bandung belum lama ini. Banyak peserta yang menolak Papua jadi tuan rumah.
Namun perdebatan yang terjadi berujung pada kesepakatan dan menetapkan Papua sebagai tempat penyelenggaraan Kongres KNPI ke XIV.
Andi Yuslim Patawari, salah satu fungsionaris KNPI Pusat mengatakan, jika pemuda Indonesia ingin melihat Papua sebagai bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka kongres ini akan mempertegas sikap pemuda Indonesia kepada dunia, bahwa Papua merupakan wilayah NKRI. Wilayah di mana Merah Putih berkibar.
"Saatnya pemuda Indonesia berikrar di Papua melalui kongres tentang gugusan pulau-pulau dari Sabang sampe Merauke," tandasnya.
Dijelaskan penunjukan Papua sebagai tuan rumah sudah final. Sebab diputuskan melalui hasil rakernas KNPI di Bandung. Keputusan ini direspon secara positif Gubernur Papua, Lukas Erembe.
"Pak Gubernur menyatakan siap memberi dukungan dan menyediakan faslitas yang berkaitan dengan kongres," timpal Arnold.
(sms)