Oknum Polisi Diduga Aniaya Bripda Rudi
A
A
A
CIREBON - Seorang anggota Dalmas Polres Kuningan yang juga warga Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Bripda Rudi, terluka parah setelah diserang oknum anggota Polsek Kedawung yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota, Brigadir Dd.
Akibat penyerangan pada Selasa (3/6/2014) malam itu, korban mengalami sobek di bagian mata dan harus mendapat sembilan jahitan. Telinga korban juga sobek. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari ayah Rudi, Ribut, sebelum kejadian Rudi tengah mengisi BBM untuk mobil pick up yang dikendarainya di salah satu SPBU di kawasan Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Tiba-tiba muncul mobil Brigadir Dd yang tanpa disangka langsung menghardik Rudi seraya turun dari kendaraannya. Hardikan itu menurut Ribut, mempertanyakan identitas Rudi. "Kamu anggota mana?" kata Ribut menirukan kata-kata Dd, sebelum kemudian langsung memukul dan membacok anaknya.
Rudi sendiri tak menyangka kejadian yang menimpa dirinya karena Dd terkesan membabi buta saat itu. Ribut mengaku, anaknya terluka parah akibat penganiayaan tersebut. Pihak keluarga pun tak terima dengan perbuatan pelaku dan melaporkannya ke Polres Cirebon Kota setengah jam pasca kejadian.
Ribut menuntut pelaku segera ditangkap dan diproses hukum, bahkan jika memungkinkan dipecat sebagai anggota polisi. Pihak keluarga korban menilai perbuatan pelaku telah mencoreng nama baik kepolisian. Pihaknya belum mengetahui penyebab pasti latar belakang penganiayaan atas Rudi. Namun berdasar informasi, kejadian tersebut hanya akibat salah paham.
Atas kejadian itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni hingga hari ini belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Hidayatullah menyatakan, telah memeriksa dua saksi yang ada di lokasi kejadian. "Saksi merupakan warga sekitar yang melihat kejadian," ungkap dia, Rabu (4/6/2014).
Oknum Dd sendiri telah diperiksa Provost, tetapi belum ditahan. Namun Hidayatullah menolak mengungkap kemungkinan motif perbuatan pelaku. Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul melalui pesan Blackberry kepada media menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas peristiwa penganiayaan yang melibatkan anggota polisi. "Kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena masih ada anggota Polri yang tak menunjukkan perilaku baik," tulis dia.
Pihaknya pun mengaku prihatin dan menyesalkan kejadian itu. Dia berjanji melakukan tindakan sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, pihaknya akan melakukan langkah-langkah antisipasi agar tak terulang peristiwa serupa melalui pengawasan secara berjenjang dan meningkatkan keimanan anggota Polri.
Lebih jauh dia berharap bantuan masyarakat untuk turut menjaga dan mencegah perilaku maupun tingkah laku anggota Polri yang melanggar hukum. Masyarakat juga diimbau menginformasikan apabila menemukan anggota yang melanggar hukum.
Akibat penyerangan pada Selasa (3/6/2014) malam itu, korban mengalami sobek di bagian mata dan harus mendapat sembilan jahitan. Telinga korban juga sobek. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari ayah Rudi, Ribut, sebelum kejadian Rudi tengah mengisi BBM untuk mobil pick up yang dikendarainya di salah satu SPBU di kawasan Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Tiba-tiba muncul mobil Brigadir Dd yang tanpa disangka langsung menghardik Rudi seraya turun dari kendaraannya. Hardikan itu menurut Ribut, mempertanyakan identitas Rudi. "Kamu anggota mana?" kata Ribut menirukan kata-kata Dd, sebelum kemudian langsung memukul dan membacok anaknya.
Rudi sendiri tak menyangka kejadian yang menimpa dirinya karena Dd terkesan membabi buta saat itu. Ribut mengaku, anaknya terluka parah akibat penganiayaan tersebut. Pihak keluarga pun tak terima dengan perbuatan pelaku dan melaporkannya ke Polres Cirebon Kota setengah jam pasca kejadian.
Ribut menuntut pelaku segera ditangkap dan diproses hukum, bahkan jika memungkinkan dipecat sebagai anggota polisi. Pihak keluarga korban menilai perbuatan pelaku telah mencoreng nama baik kepolisian. Pihaknya belum mengetahui penyebab pasti latar belakang penganiayaan atas Rudi. Namun berdasar informasi, kejadian tersebut hanya akibat salah paham.
Atas kejadian itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni hingga hari ini belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Hidayatullah menyatakan, telah memeriksa dua saksi yang ada di lokasi kejadian. "Saksi merupakan warga sekitar yang melihat kejadian," ungkap dia, Rabu (4/6/2014).
Oknum Dd sendiri telah diperiksa Provost, tetapi belum ditahan. Namun Hidayatullah menolak mengungkap kemungkinan motif perbuatan pelaku. Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul melalui pesan Blackberry kepada media menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas peristiwa penganiayaan yang melibatkan anggota polisi. "Kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena masih ada anggota Polri yang tak menunjukkan perilaku baik," tulis dia.
Pihaknya pun mengaku prihatin dan menyesalkan kejadian itu. Dia berjanji melakukan tindakan sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, pihaknya akan melakukan langkah-langkah antisipasi agar tak terulang peristiwa serupa melalui pengawasan secara berjenjang dan meningkatkan keimanan anggota Polri.
Lebih jauh dia berharap bantuan masyarakat untuk turut menjaga dan mencegah perilaku maupun tingkah laku anggota Polri yang melanggar hukum. Masyarakat juga diimbau menginformasikan apabila menemukan anggota yang melanggar hukum.
(zik)