Korban Banjir Sengkang Kesulitan Air Bersih
A
A
A
SENGKANG - Korban banjir di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, mulai kesulitan air bersih. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Sosial segera menyalurkan air bersih.
"Kebutuhan warga saat ini adalah air bersih, kami sudah susah mendapatkan air bersih," kata warga Laelo, Kelurahan Salomenraleng, Baharauddin, kepada wartawan, Rabu (28/5/2014).
Dia mengatakan, kendati banjir belum mencapai satu pekan. Namun dikhawatirkan, air akan terus naik, mengingat curah hujan makin tinggi. "Kalau banjir terus naik, kami juga membutuhkan bambu untuk penahan enceng gondok," ungkapnya.
Sementara itu, warga Kecamatan Tempe lainnya, Bakhtiar mengatakan, debit air hingga sore kemarin masih bertahan. Tinggi air bervariasi, mulai 40 cm hingga satu meter di atas pemukaan jalan.
"Kalau saya lihat di sini, air masih bertahan di ketinggian 40 cm, mudah-mudahan tidak hujan, sehingga air tidak semakin meninggi," terangnya.
Sementara itu, Kabid Kesetiakawanan Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Wajo, Sahran mengatakan, masih ada lima kecamatan yang terendam banjir. "Untuk kerugian dan jumlah sawah dan rumah yang terendam masih kami inventarisir," jelasnya.
Terkait korban banjir yang kesulitan air bersih, pihaknya mengaku siap menyalurkan melalui mobil tangki dinas Sosial. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo untuk sanitasi air bersih.
"Tentu akan kami salurkan, ketika sudah ada permintaan warga, kita punya mobil tangki," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Wajo meluas. Setelah Kecamatan Pammmana, Sabbangparu, Tempe, dan Belawa, sejumlah daerah di Kecamatan Tanasitolo juga sudah mulai terendam banjir.
Kendati demikian, di daerah Pammana dan Belawa, debit air mulai surut. Namun di Kecamatan Tempe, debit air masih terus bertambah.
"Kebutuhan warga saat ini adalah air bersih, kami sudah susah mendapatkan air bersih," kata warga Laelo, Kelurahan Salomenraleng, Baharauddin, kepada wartawan, Rabu (28/5/2014).
Dia mengatakan, kendati banjir belum mencapai satu pekan. Namun dikhawatirkan, air akan terus naik, mengingat curah hujan makin tinggi. "Kalau banjir terus naik, kami juga membutuhkan bambu untuk penahan enceng gondok," ungkapnya.
Sementara itu, warga Kecamatan Tempe lainnya, Bakhtiar mengatakan, debit air hingga sore kemarin masih bertahan. Tinggi air bervariasi, mulai 40 cm hingga satu meter di atas pemukaan jalan.
"Kalau saya lihat di sini, air masih bertahan di ketinggian 40 cm, mudah-mudahan tidak hujan, sehingga air tidak semakin meninggi," terangnya.
Sementara itu, Kabid Kesetiakawanan Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Wajo, Sahran mengatakan, masih ada lima kecamatan yang terendam banjir. "Untuk kerugian dan jumlah sawah dan rumah yang terendam masih kami inventarisir," jelasnya.
Terkait korban banjir yang kesulitan air bersih, pihaknya mengaku siap menyalurkan melalui mobil tangki dinas Sosial. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo untuk sanitasi air bersih.
"Tentu akan kami salurkan, ketika sudah ada permintaan warga, kita punya mobil tangki," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Wajo meluas. Setelah Kecamatan Pammmana, Sabbangparu, Tempe, dan Belawa, sejumlah daerah di Kecamatan Tanasitolo juga sudah mulai terendam banjir.
Kendati demikian, di daerah Pammana dan Belawa, debit air mulai surut. Namun di Kecamatan Tempe, debit air masih terus bertambah.
(san)