Tengok Diesel, Petani Tewas Diduga Dibunuh

Senin, 26 Mei 2014 - 20:34 WIB
Tengok Diesel, Petani...
Tengok Diesel, Petani Tewas Diduga Dibunuh
A A A
SRAGEN - Warga Desa Dari, Kecamatan Plupuh, Sragen gempar menyusul tewasnya Setu Kartowiyono (50) di area persawahan desa setempat dini hari.

Diduga Setu menjadi korban pembunuhan karena mengalami sejumlah luka di bagian tubuh. Setelah nyawa dihabisi, ada indikasi korban diseret sekitar 100 meter.

Jenazah korban ditemukan Dwi Yulianto (28) anaknya sendiri sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, ia memang berusaha mencari bapaknya karena sejak semalam tidak pulang.

Malam itu, Setu pamit pergi dari rumah di Dusun Ngemplak RT 17 Desa Dari untuk mengecek diesel yang dipakai menyedot air. Singkat cerita, Dwi Yulianto yang tiba di area sawah menjadi kaget karena menemukan mayat orangtuanya terbujur kaku tak bernyawa.

Ia lalu meminta pertolongan warga dan kejadian diteruskan ke polisi. Korban ditengarai sempat melakukan perlawanan sebelum dibantai secara sadis. Sebab di sekitar lokasi kejadian terdapat tanaman yang rusak.

Setelah itu ada indikasi tubuhnya diseret sekitar 100 meter dari lokasi penemuan. Kejadian itu pun selanjutnya dilaporkan ke polisi.

Kejadian ini pun membuat tanda tanya dan diduga ada kaitannya dengan aksi perampokan yang menimpa Eni Jamilah (35) juragan beras asal Dukuh Jarak, Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Sragen.

Sebab lokasi perampokan dan penemuan mayat jaraknya hanya sekitar 300 meter. Area persawahan itu ditengarai sebagai jalur para perampok untuk masuk ke rumah juragan beras. Selain itu, waktu perampokan dan penemuan mayat rentang waktunya hanya semalam.

Ada dugaan korban sempat memergoki orang-orang yang akan merampok dan di antaranya ada yang kenal. Sehingga ia lalu dihabisi oleh pelaku. "Kami masih menyelidiki apakah kedua kejadian itu ada kaitannya atau tidak," ujar Kapolsek Plupuh AKP Suparmin, Senin 26 Mei 2014.

Dari pemeriksaan medis awal, korban diduga tewas akibat terkena benda tumpul. Setelah itu, ia lalu terjerembab ke lumpur dan tidak bisa bernafas. Namun untuk kepastiannya, korban dibawa ke laboratorium forensik untuk diautopsi.

Tak jauh berbeda diungkapkan Kapolres Sragen AKBP Dani Hernando. Pihaknya belum dapat memastikan apakah ada kaitannya kasus penemuan mayat dengan aksi perampokan.

Sebab untuk memastikan rentetan kejadian, polisi masih melakukan pengusutan lebih lanjut. "Kami masih menyelidiki secara mendalam apakah kedua kejadian tersebut ada kaitannya," ungkap Dani Hernando.

Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga memeriksa para saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)