Kasus Pembunuhan Bule Inggris Jadi Perhatian Dunia

Sabtu, 24 Mei 2014 - 22:50 WIB
Kasus Pembunuhan Bule Inggris Jadi Perhatian Dunia
Kasus Pembunuhan Bule Inggris Jadi Perhatian Dunia
A A A
GIANYAR - Kasus pembunuhan warga negara Inggris Marie Kathryn Drozdz (40) di Ubud, Gianyar, mendapat perhatian dunia. Beberapa konsulat asing bahkan menyampaikan keberatan dan menanyakan masalah tersebut kepada Kapolda Bali Irjen Pol Benny AJ Mokalu.

"Dari konsul-konsul komplain kepada kita, semua komplain dengan kejadian ini," ujar Kapolda Bali Irjen Pol Benny AJ Mokalu, kepada wartawan, Sabtu (24/5/2014).

Beberapa konsulat yang menyampaikan keberatan itu dari Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan China. Terutama konsolat Inggris. Mereka meminta pertanggungjawaban keamanan di Bali. "Sudah tentu komplain, karena mereka harus melindungi warga negaranya," imbuh dia.

Lantas, apakah hal itu menandakan bahwa Bali tidak aman lagi bagi wisatawan asing? Buru-buru Kapolda menegaskan, sebenarnya bukan mereka meragukan keamanan di Pulau Seribu Pura itu.

"Sebenarnya tidak, untuk mengukur keamananan di Bali, misalnya anda berjalan dari Ubud ke Tohpati (Denpasar), kalau merasa aman, datang sendiri, berarti aman," tegas mantan Kapolda Bengkulu itu.

Tetapi sebaliknya, jika kemudian seorang wisatawan ke Bali justru merasa was-was ketika berjalan, merasa khawatir jangan-jangan menjadi korban perampokan, maka hal itu menandakan tidak aman.

Selain mendapat banyak pertanyaan dari pihak asing, Kapolda mengaku setelah kejadian sering didatangi kalangan industri pariwisata yang bergabung di Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali.

"Ya, mereka menemui saya meminta jaminan keamanan dan keselamatan wisatawan di Bali, agar betul-betul aman," tukasnya.

Tentu saja, Kapolda memahami apa yang disampaikan. Namun ditegaskan bahwa tanggungjawab keamanan sebenarnya menjadi tanggungjawab bersama. Sebab polisi tidak bisa sendiri dalam menciptakan keamanan.

Pascakejadian, pihaknya sudah mengagendakan untuk menggelar pertemuan dengan semua komponen, termasuk industri pariwisata di Bali, membahas bagaimana membangun, menciptakan keamanan, dan ketertiban di Bali.

Dia juga berharap, pemilik vila, hotel, atau usaha tempat tinggal yang disewakan kepada wisatwan menjalin koordinasi dengan aparat desa, dan kepolisian dalam mengantisipasi hal-hal atau kejadian yang tidak diinginkan.

"Jika, terjadi sesuatu di tempat wisatawan menginap maka bisa diambil tindakan pencegahan dan penanganan yang cepat dan efektif dari kepolisian, karena mereka sudah terdata dengan jelas," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6108 seconds (0.1#10.140)