Saat Kelulusan Siswa Wajib Pakai Pakaian Adat
A
A
A
SOLO - Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) Tingkat SMA/SMK sederajat di Kota Solo dikemas berbeda. Pengumunan dilaksanakan pukul 16.00 WIB nanti, dan Dinas Pendidikan Kota Solo mewajibkan seluruh siswa menggunakan pakaian adat saat mengambil hasil kelulusannya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Unggul Sudarmo, mengatakan, kewajiban untuk menggunakan pakaian adat saat pengumuman nanti ditujukan untuk mencegah euforia berlebihan.
"Dengan menggunakan pakaian adat, maka siswa tidak akan menggunakan kendaraan untuk berkonvoi," kata Unggul, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/5/2014).
Selain mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, memilih pakaian adat saat pengumuman kelulusan akan terlihat rapi dan menimbulkan rasa kecintaan terhadap budaya di kalangan generasi muda.
Menyangkut hasil UN, di Kota Solo, ungkap Unggul, jumlah siswa yang tidak lulus ada sebanyak 17. Dari jumlah tersebut terdiri dari 10 siswa SMA dan tujuh siswa SMK. Untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA) pada tahun ini kelulusan mencapai 100%.
"Ujian Nasional tingkat SMA di Kota Bengawan, diikuti sebanyak 14.035 siswa. Jumlah tersebut sebanyak 6.233 berasal dari SMA dan Madrasah Aliyah, 7.802 peserta SMK dan 35 peserta dari SMALB," pungkasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Unggul Sudarmo, mengatakan, kewajiban untuk menggunakan pakaian adat saat pengumuman nanti ditujukan untuk mencegah euforia berlebihan.
"Dengan menggunakan pakaian adat, maka siswa tidak akan menggunakan kendaraan untuk berkonvoi," kata Unggul, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/5/2014).
Selain mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, memilih pakaian adat saat pengumuman kelulusan akan terlihat rapi dan menimbulkan rasa kecintaan terhadap budaya di kalangan generasi muda.
Menyangkut hasil UN, di Kota Solo, ungkap Unggul, jumlah siswa yang tidak lulus ada sebanyak 17. Dari jumlah tersebut terdiri dari 10 siswa SMA dan tujuh siswa SMK. Untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA) pada tahun ini kelulusan mencapai 100%.
"Ujian Nasional tingkat SMA di Kota Bengawan, diikuti sebanyak 14.035 siswa. Jumlah tersebut sebanyak 6.233 berasal dari SMA dan Madrasah Aliyah, 7.802 peserta SMK dan 35 peserta dari SMALB," pungkasnya.
(lns)