Angka Pengangguran Jabar Tinggi
A
A
A
DEPOK - Besarnya jumlah pengganguran di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, berdampak pada peningkatan kriminalitas. Mereka membentuk kelompok dan geng untuk memperebutkan sebuah lahan yang menghasilkan uang.
"Inilah persoalan paling krodit yang harus kami atasi saat ini. Semua kepala daerah akan kami ajak berdiskusi biar persolan ini bisa terselesaikan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi Provinsi Jabar Hening Widiatmoko di Depok, Selasa (20/5/2014).
Menurut Hening, membludaknya angka pengangguran tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Seperti, turunnya tingkat pendapatan masyarakat, tutupnya beberapa perusahaan di kabupaten/kota di Jabar.
Sambung Hening, minimnya penanaman modal dan lapangan usaha dari investor asing. Ditambah mahalnya ongkos pendidikan di sekolah negeri dan swasta yang tersebar di wilayah Jawa Barat.
"Ini memang sudah sangat memprihatinkan. Persoalan sekarang kami baru ingin mencari penambahan modal kepada UMKM tersebut dan menyebarkan hasil kerajinan keluar pulau," ujarnya.
Guna mengurangi angka pengangguran, lanjut Hening, Pemprov Jabar melakukan pembekalan keahlian kepada masyarakat yang putus sekolah. Kemudian, melaksanakan bursa lowongan kerja di seluruh kabupaten/kota yang tersebar di wilayah seperti Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, serta Kota Depok.
"Program ini menawarkan solusi untuk pencarian tenaga kerja, ini bisa menekan angka pengangguran. Dan cuma itu saja yang bisa dilakukan saat ini, jika tidak bisa sangat membahayakan karena jumlah penduduk Jawa Barat sangat besar," tutupnya.
"Inilah persoalan paling krodit yang harus kami atasi saat ini. Semua kepala daerah akan kami ajak berdiskusi biar persolan ini bisa terselesaikan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi Provinsi Jabar Hening Widiatmoko di Depok, Selasa (20/5/2014).
Menurut Hening, membludaknya angka pengangguran tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Seperti, turunnya tingkat pendapatan masyarakat, tutupnya beberapa perusahaan di kabupaten/kota di Jabar.
Sambung Hening, minimnya penanaman modal dan lapangan usaha dari investor asing. Ditambah mahalnya ongkos pendidikan di sekolah negeri dan swasta yang tersebar di wilayah Jawa Barat.
"Ini memang sudah sangat memprihatinkan. Persoalan sekarang kami baru ingin mencari penambahan modal kepada UMKM tersebut dan menyebarkan hasil kerajinan keluar pulau," ujarnya.
Guna mengurangi angka pengangguran, lanjut Hening, Pemprov Jabar melakukan pembekalan keahlian kepada masyarakat yang putus sekolah. Kemudian, melaksanakan bursa lowongan kerja di seluruh kabupaten/kota yang tersebar di wilayah seperti Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, serta Kota Depok.
"Program ini menawarkan solusi untuk pencarian tenaga kerja, ini bisa menekan angka pengangguran. Dan cuma itu saja yang bisa dilakukan saat ini, jika tidak bisa sangat membahayakan karena jumlah penduduk Jawa Barat sangat besar," tutupnya.
(lns)