SD di Bantul Kekurangan Sampul Soal Ujian
A
A
A
BANTUL - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta, Baskara Aji mengaku ada satu sekolah dasar di wilayah Bantul kekurangan sampul soal ujian, pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional hari ini.
"Ada satu sekolah di Bantul kekurangan sampul ujian yakni IPA, nanti pada hari ketiga -Rabu besok- akan diganti ujiannya. Sudah kami koordinasikan dengan pihak sekolah," kata Baskoro Aji dikantornya, Senin (19/5/2014).
Pihaknya mengaku mendapatkan laporan tersebut dari Dinas Pendidikan di Bantul, dan sekolah yang bersangkutan. "Secara umum tidak ada masalah dalam pelaksanaan ujian tingkat Sekolah Dasar hari ini," katanya.
Aji menambahkan, ada dua siswa SD yang harus mengikuti ujian nasional di RS. Satu siswa di wilayah Bantul, dan satunya lagi di Kota Yogyakarta. "Karena sakit, pelaksanaannya dilakukan di RS," imbuhnya.
Dia menyebut ada sekira 55.000 siswa-siswi SD sederajat yang mengikuti ujian hari pertama ini. Sementara soal pengawasan dilakukan dengan model silang. Artinya, sekolah dari lain yang mengawasi sekolah pelaksana ujian.
"Kalau tingkat SD tidak ada pengawasan dari pihak Perguruan Tinggi. Pengawasan dilakukan dengan metode silang," jelasnya.
Dia menegaskan, sebanyak 75% soal ujian dibuat oleh Pemda DIY. Sementara sisanya, 25% dibuat dari Jakarta atau Pusat. "Soal ujian sebagian besar kita di daerah yang membuat," jelasnya.
Mengenai kebocoran, Aji memprediksi kecil kemungkinan. Sebab, pengawasan dilakukan dengan pihak terkait, begitu juga distribusi soal dibantu dari Polda DIY.
"Saya kira kecil kemungkinan ada kebocoran, apalagi anak sekolah dasar banyak yang jujur," tambahnya.
"Ada satu sekolah di Bantul kekurangan sampul ujian yakni IPA, nanti pada hari ketiga -Rabu besok- akan diganti ujiannya. Sudah kami koordinasikan dengan pihak sekolah," kata Baskoro Aji dikantornya, Senin (19/5/2014).
Pihaknya mengaku mendapatkan laporan tersebut dari Dinas Pendidikan di Bantul, dan sekolah yang bersangkutan. "Secara umum tidak ada masalah dalam pelaksanaan ujian tingkat Sekolah Dasar hari ini," katanya.
Aji menambahkan, ada dua siswa SD yang harus mengikuti ujian nasional di RS. Satu siswa di wilayah Bantul, dan satunya lagi di Kota Yogyakarta. "Karena sakit, pelaksanaannya dilakukan di RS," imbuhnya.
Dia menyebut ada sekira 55.000 siswa-siswi SD sederajat yang mengikuti ujian hari pertama ini. Sementara soal pengawasan dilakukan dengan model silang. Artinya, sekolah dari lain yang mengawasi sekolah pelaksana ujian.
"Kalau tingkat SD tidak ada pengawasan dari pihak Perguruan Tinggi. Pengawasan dilakukan dengan metode silang," jelasnya.
Dia menegaskan, sebanyak 75% soal ujian dibuat oleh Pemda DIY. Sementara sisanya, 25% dibuat dari Jakarta atau Pusat. "Soal ujian sebagian besar kita di daerah yang membuat," jelasnya.
Mengenai kebocoran, Aji memprediksi kecil kemungkinan. Sebab, pengawasan dilakukan dengan pihak terkait, begitu juga distribusi soal dibantu dari Polda DIY.
"Saya kira kecil kemungkinan ada kebocoran, apalagi anak sekolah dasar banyak yang jujur," tambahnya.
(lns)