MERS tak halangi warga Makassar berangkat umrah
A
A
A
Sindonews.com – Virus Middle East Respitatory Syndrome (Mers) atau sindrom pernafasan Timur Tengah yang mewabah di Arab Saudi cukup mengkhawatirkan para calon jemaah umroh di daerah Makassar.
Meski demikian, salah seorang jemaah umroh Hastati, mengaku dirinya bersama suaminya sudah mempersiapkan diri yang cukup matang untuk tetap berangkat ke tanah suci untuk beribadah.
“Akhir-akhir ini berita soal Mers lagi marak, dan memang sangat mengkhawatirkan. Tetapi, niat untuk beribadah umrah tidak mungkin juga ditunda karena Mers ini,” katanya kepada KORAN SINDO MAKASSAR, JUmat (16/5/2014).
Sebelum berangkat, dirinya mempersiapkan diri dengan matang, termasuk menjaga stamina dan mengkonsumsi vitamin untuk kekebalan tubuh. “Masalah penyakit itu hanya Tuhan yang tahu, kalau niat pergi ibadah, kenapa harus ditunda-tunda. Lagi pula, pemerintah di Arab Saudi juga belum mengeluarkan larangan jemaah umrah untuk datang,” tukasnya.
Jika memang penyebaran Mers ini sudah tidak bisa dicegah, Pemerintah Indonesia harusnya tegas untuk menghentikan pemberangkatan umrah. Sehingga, persoalan ini tidak hanya menaku nakuti masyarakat yang ingin beribadah di tanah suci.
Terkait hal itu, Kepala Kementrian Kantor Agama (Kemenag) Polman, Mahmudin, mengakui wabah Mers saat ini tengah marak dibicarakan oleh semua kalangan.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang ingin beribadah umrah untuk tetap waspada dan menajaga stamina.
“Kami juga tidak mungkin melarang dan mencegah masyarakat yang ingin umrah. Tetapi, kami hanya bisa mengimbau untuk tetap mempersiapkan diri virus Mers menyerang,” ujar Mahmuddin.
Menurut dia, salah satu cara untuk mencegah virus corona ini, selain stamina, jamaah umrah diminta untuk tetap menggunakan pelindung seperti masker, menjauhi muntah yang dicurigai sebagai sumber Mers, dan orang kerumunan.
Meski demikian, salah seorang jemaah umroh Hastati, mengaku dirinya bersama suaminya sudah mempersiapkan diri yang cukup matang untuk tetap berangkat ke tanah suci untuk beribadah.
“Akhir-akhir ini berita soal Mers lagi marak, dan memang sangat mengkhawatirkan. Tetapi, niat untuk beribadah umrah tidak mungkin juga ditunda karena Mers ini,” katanya kepada KORAN SINDO MAKASSAR, JUmat (16/5/2014).
Sebelum berangkat, dirinya mempersiapkan diri dengan matang, termasuk menjaga stamina dan mengkonsumsi vitamin untuk kekebalan tubuh. “Masalah penyakit itu hanya Tuhan yang tahu, kalau niat pergi ibadah, kenapa harus ditunda-tunda. Lagi pula, pemerintah di Arab Saudi juga belum mengeluarkan larangan jemaah umrah untuk datang,” tukasnya.
Jika memang penyebaran Mers ini sudah tidak bisa dicegah, Pemerintah Indonesia harusnya tegas untuk menghentikan pemberangkatan umrah. Sehingga, persoalan ini tidak hanya menaku nakuti masyarakat yang ingin beribadah di tanah suci.
Terkait hal itu, Kepala Kementrian Kantor Agama (Kemenag) Polman, Mahmudin, mengakui wabah Mers saat ini tengah marak dibicarakan oleh semua kalangan.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang ingin beribadah umrah untuk tetap waspada dan menajaga stamina.
“Kami juga tidak mungkin melarang dan mencegah masyarakat yang ingin umrah. Tetapi, kami hanya bisa mengimbau untuk tetap mempersiapkan diri virus Mers menyerang,” ujar Mahmuddin.
Menurut dia, salah satu cara untuk mencegah virus corona ini, selain stamina, jamaah umrah diminta untuk tetap menggunakan pelindung seperti masker, menjauhi muntah yang dicurigai sebagai sumber Mers, dan orang kerumunan.
(lns)