Puluhan rumah di Pekalongan disapu angin ribut
A
A
A
Sindonews.com - Angin puting beliung, disertai hujan deras menerjang beberapa desa, di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat 9 Mei 2014 malam. Tidak hanya rumah warga, angin kencang juga merusak gedung SDN 02 Tengeng Kulon, Kecamatan Sragi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Bambang Sudjatmiko mengatakan, jumlah rumah yang rusak diterjang angin puting beliung 47 rumah, satu ambruk, dan satu bangunan SD rusak.
“Kerusakan paling banyak ada di Desa Tengeng Kulon, Kecamatan Sragi, sebanyak 33 rumah. Satu di antaranya roboh. Selain itu, ada tujuh rumah di Desa Bondansari Wiradesa dan tujuh rumah rusak, di Kecamatan Siwalan," ujar Bambang, Sabtu (10/5/2014).
Kencangnya terjangan angin Lisus membuat atap genting beterbangan. Satu rumah warga milik Wardai, warga Desa Tengeng Kulon, ambruk tak dapat ditempati lagi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir ratusan juta.
Warga tidak sempat menyelamatkan barang yang ada dalam rumah, karena angin sangat kencang, ditambah kondisi cuaca hujan cukup deras, sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak.
“Kebetulan rumah sedang kosong, karena sedang berada di luar. Tiba-tiba angin ribut datang merobohkan atap rumah. Kami harus mengungsi, karena tak ada tempat lagi," terang Wardai.
Sejumlah warga mengaku tak sempat menyelamatkan harta di dalam rumah, sehingga banyak yang basah karena kehujanan.
“Kami ketakutan dan langsung lari keluar begitu angin kencang menerjang rumah. Semua barang di dalam basah, karena genting berterbangan, sehingga kami tak bisa tidur di dalam, karena semua basah kuyup," jelas Herdiningsih, warga lainnya.
Sementara itu, siswa SDN 02 Tengeng Kulon hari ini tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ruang kantor bocor, karena atap beterbangan, dan tempat parkir ambruk. Begitupun sedang pagar, ambruk tertimpa pohon tumbang.
Warga dibantu Tim SAR dan BPBD, hingga kini masih bergotong-royong memperbaiki rumahnya yang rusak dengan bahan seadanya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Bambang Sudjatmiko mengatakan, jumlah rumah yang rusak diterjang angin puting beliung 47 rumah, satu ambruk, dan satu bangunan SD rusak.
“Kerusakan paling banyak ada di Desa Tengeng Kulon, Kecamatan Sragi, sebanyak 33 rumah. Satu di antaranya roboh. Selain itu, ada tujuh rumah di Desa Bondansari Wiradesa dan tujuh rumah rusak, di Kecamatan Siwalan," ujar Bambang, Sabtu (10/5/2014).
Kencangnya terjangan angin Lisus membuat atap genting beterbangan. Satu rumah warga milik Wardai, warga Desa Tengeng Kulon, ambruk tak dapat ditempati lagi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir ratusan juta.
Warga tidak sempat menyelamatkan barang yang ada dalam rumah, karena angin sangat kencang, ditambah kondisi cuaca hujan cukup deras, sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak.
“Kebetulan rumah sedang kosong, karena sedang berada di luar. Tiba-tiba angin ribut datang merobohkan atap rumah. Kami harus mengungsi, karena tak ada tempat lagi," terang Wardai.
Sejumlah warga mengaku tak sempat menyelamatkan harta di dalam rumah, sehingga banyak yang basah karena kehujanan.
“Kami ketakutan dan langsung lari keluar begitu angin kencang menerjang rumah. Semua barang di dalam basah, karena genting berterbangan, sehingga kami tak bisa tidur di dalam, karena semua basah kuyup," jelas Herdiningsih, warga lainnya.
Sementara itu, siswa SDN 02 Tengeng Kulon hari ini tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ruang kantor bocor, karena atap beterbangan, dan tempat parkir ambruk. Begitupun sedang pagar, ambruk tertimpa pohon tumbang.
Warga dibantu Tim SAR dan BPBD, hingga kini masih bergotong-royong memperbaiki rumahnya yang rusak dengan bahan seadanya.
(san)