30 puskesmas di Gunungkidul dimintai waspadai MERS

Kamis, 08 Mei 2014 - 23:20 WIB
30 puskesmas di Gunungkidul dimintai waspadai MERS
30 puskesmas di Gunungkidul dimintai waspadai MERS
A A A
Sindonews.com – Dinas Kesehatan Gunungkidul meminta 30 puskesmas di Gunungkidul untuk waspada terhadap masuknya virus middle east respiratory syndrome - corona virus (MERS- Cov) dengan memantau TKI dari Arab Saudi yang pulang ke Gunungkidul.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (PPM) Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati mengungkapkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai perkembangan MERS yang sudah meresahkan Arab Saudi ini.

Untuk itu, bagi semua warga yang sanak-keluarganya berada di Arab Saudi dan akan pulang ke desa, diharapkan untuk segera melapor ke puskesmas untuk diperiksa.

”Surat edaran untuk waspada sudah kita sampaikan ke semua puskesmas. Mudah-mudahan semua bisa maksimal guna mencegah penyebaran di Gunungkidul,” ungkapnya, Kamis (8/5/2014).

Menurutnya, momentum menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri menjadi waktu penting bagi Dinkes untuk sosialisasi MERS ini.

Jangan sampai justru masyarakat hanya diam ketika sanak saudaranya yang bekerja di Arab Saudi kemudian pulang dan mengalami sakit panas dan batuk hanya diam saja.

”Itu kemungkinan gejala awal. Untuk itu harus diperiksa, apabila memang suspect, maka akan segera dirujuk ke RSUP DR Sardjito dan masuk ruang isolasi,” timpalnya.

Dijelaskannya, pemantauan terhadap warga Gunungkidul yang pulang dari Saudi Arabia akan dilakukan selama dua minggu.

Dalam pantauan tersebut pihaknya memang mengintensifkan petugas puskesmas yang sudah memiliki ciri-ciri atau tanda tanda pengidap MERS tersebut.

Dewi mengaku, meski belum ada data resmi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) masih banyak warga Gunungkidul yang bekerja di luar negeri, terutama di Arab Saudi.

Untuk itu, langkah yang dilakukan Dinkes ini untuk pencegahan saja sehingga masyarakat tidak perlu takut penyakit tersebut, masuk di Gunungkidul.

”Ini demi menekan penyebaran, karena memang kita harus hati-hati sepulang dari Arab Saudi, baik umrah maupun yang bekerja di sana,” lanjutnya.

Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Prahasnu Aliaskar, mengatakan, saat ini Pemkab Gunungkidul sudah tidak mengirimkan lagi TKI Gunungkidul ke Arab Saudi.

Ini dilakukan sejak tahun 2011 sejak adanya moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi.
”Jadi kita tidak mengirimkan TKI ke Arab Saudi,” katanya.

Namun demikian, dia tidak menampik masih adanya TKI asal Gunungkidul yang berangkat ke negeri yang dikenal kaya minyak tersebut.

”Data resmi memang belum ada, karena kami tidak memiliki data yang berangkat lewat penyalur di luar DIY,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1075 seconds (0.1#10.140)