Antisipasi MERS COV Kemenag kurangi kuota haji lansia
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan mengurangi jatah kuota nasional jemaah haji untuk lansia di atas 65 tahun. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi risiko masyarakat yang mau berangkat ke tanah suci terhadap virus MERS-COv.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, terkait pengisian kuota haji khusus tidak ada program percepatan untuk jemaah usia lanjut di atas umur 65 tahun. Maka tidak ada pertimbangan untuk jemaah usia lanjut untuk menjalankan ibadah haji.
"Ini khusus yang percepatan aja biasanya kan kita prioritaskan untuk jemaah lansia tetapi ini tidak akan dilakukan," tandasnya saat ditemui di Kantor Kemenag di Jakarta, kemarin.
Menurut Anggito kebijakan ini tidak akan mengurangi porsi jemaah yang akan berangkat pada 2014. Jumlah lansia dalam kuota reguler biasanya mencapai 400an, maka selanjutnya kana diisi oleh jemaah haji dibawah 65 tahun.
Kebijakan ini juga akan berlaku jemaah umroh yang berumur 65 tahun, maka asosiasi harus mempertimbangkan dalam memberangkatkan jemaahnya.
"Kita lakukan guna mengurangi resiko tertularnya jemaah yang beresiko tinggi dari virus MERS-COv," katanya.
Menurut WHO, lanjut Anggito, penyebaran virus MERS-COv merupakan situasi serius dan perlu perlu perhatian besar, namun belum menjadi kondisi darurat bagi kesehatan masyarakat.
Kebijakan lainya seperti jemaah yang mempunyai penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes dan saluran pernapasan. Serta jemaah yang mempunyai defisiensi kekebalan tubuh, wanita hamil dan anak-anak berumur dbawah 12 tahun. Hal ini dilihat dari meningkatnya jumlah masyarakat yang melaksanakan umroh mencapai 150 ribu perbulanya.
Maka pemerintah bekerja sama melakukan pencegahan dengan memasang alat thermal scanner di berbagai bandara dan embarkasi. Serta pelabuhan laut untuk mereka yang datang dari timur tengah.
"Kita sudah minta asosiasi penyelenggara haji dan umroh untuk mensosialisasikan kepada travel-travel haji mereka kepada seluruh jemaahnya," papar dia.
Selain itu peningkatan pemberian vaksin meningitis di sejumlah fasilitas kesehatan dan fasilitas umum seperti kantor imigrasi. Maka pemerintah menekankan agar calon jemaah agar menjag kesehatan dengan perilaku hidup sehat, istirahat yang cukup, tidak merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun dan harus selalu menggunakan masker.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, terkait pengisian kuota haji khusus tidak ada program percepatan untuk jemaah usia lanjut di atas umur 65 tahun. Maka tidak ada pertimbangan untuk jemaah usia lanjut untuk menjalankan ibadah haji.
"Ini khusus yang percepatan aja biasanya kan kita prioritaskan untuk jemaah lansia tetapi ini tidak akan dilakukan," tandasnya saat ditemui di Kantor Kemenag di Jakarta, kemarin.
Menurut Anggito kebijakan ini tidak akan mengurangi porsi jemaah yang akan berangkat pada 2014. Jumlah lansia dalam kuota reguler biasanya mencapai 400an, maka selanjutnya kana diisi oleh jemaah haji dibawah 65 tahun.
Kebijakan ini juga akan berlaku jemaah umroh yang berumur 65 tahun, maka asosiasi harus mempertimbangkan dalam memberangkatkan jemaahnya.
"Kita lakukan guna mengurangi resiko tertularnya jemaah yang beresiko tinggi dari virus MERS-COv," katanya.
Menurut WHO, lanjut Anggito, penyebaran virus MERS-COv merupakan situasi serius dan perlu perlu perhatian besar, namun belum menjadi kondisi darurat bagi kesehatan masyarakat.
Kebijakan lainya seperti jemaah yang mempunyai penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes dan saluran pernapasan. Serta jemaah yang mempunyai defisiensi kekebalan tubuh, wanita hamil dan anak-anak berumur dbawah 12 tahun. Hal ini dilihat dari meningkatnya jumlah masyarakat yang melaksanakan umroh mencapai 150 ribu perbulanya.
Maka pemerintah bekerja sama melakukan pencegahan dengan memasang alat thermal scanner di berbagai bandara dan embarkasi. Serta pelabuhan laut untuk mereka yang datang dari timur tengah.
"Kita sudah minta asosiasi penyelenggara haji dan umroh untuk mensosialisasikan kepada travel-travel haji mereka kepada seluruh jemaahnya," papar dia.
Selain itu peningkatan pemberian vaksin meningitis di sejumlah fasilitas kesehatan dan fasilitas umum seperti kantor imigrasi. Maka pemerintah menekankan agar calon jemaah agar menjag kesehatan dengan perilaku hidup sehat, istirahat yang cukup, tidak merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun dan harus selalu menggunakan masker.
(lns)