Pulang umrah jemaah harus diperiksa kesehatannya
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Medan agaknya sangat khawatir terhadap kemungkinan adanya penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) di wilayahnya.
Kekhawatiran itu cukup beralasan, mengingat dua orang jemaah umroh menjadi suspect MERS sepulang dari tanah suci, bahkan salah seorang di antaranya meninggal dunia.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pun mengimbau kepada seluruh agen travel pemberangkatan haji dan umrah untuk lebih ketat dalam pemeriksaan kesehatan jemaah yang akan berangkat ke tanah suci. Pemeriksaan kesehatan itu setidaknya harus dilakukan dua minggu sebelum keberangkatan.
Dia juga berharap agar pihak travel memberikan vaksinisasi anti magnitis agar jemaah memiliki kekebalan tubuh yang kuat sehingga tahan terhadap berbagai virus penyakit.
Eldi mengungkapkan, pihaknya mendapat kabar adanya dua warga medan suspect MERS-CoV. Satu orang meninggal setelah sebelumnya dirawat di RSU H Adam Malik Medan.
"Jadi setelah jemaah kembali ke Indonesia, pihak travel harus memeriksa kesehatan si jemaah itu lagi," imbau Eldin.
Pemeriksaan tersebut sangat penting agar sebagai pencegahan terhadap masukan MERS ke Medan.
“Selain kepada pihak travel, kami juga minta kesadaran masyarakat yang baru pulang dari Arab maupun melaksanakan ibadah umrah untuk memeriksakan kesehatan. Apalagi jika mengalami gejala seperti flu, demam, maupun batuk segera periksakan kesehatan kepada petugas kesehatan terdekat,” kata Eldin.
Dalam persoalan ini pihak travel, pemerintah dan jemaah serta petugas kesehatan harus bersinergi. Mengingat MERS sangat berbahaya dan sangat mudah penularannya hanya melalui udara.
Sekali lagi Eldin berpesan, bagi warga yang ingin berangkat ke tanah suci harus benar-benar menjaga kondisi kesehatannya agar tidak mudah tertular penyakit. Sebab, virus MERS-CoV bisa menyerang jika kondisi tubuh kurang fit dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
“Jadi benar-benar periksakan dulu kesehatan dengan baik sebelum melaksanakan ibadah umrah, begitu setelah pulang nanti juga harus dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini harus dilakukan agar virus MERS-CoV ini tidak masuk ke kota yang sama-sama kita cintai ini. Apalagi kita mendapat kabar sudah ada 2 warga yang suspect MERS-CoV sepulang melaksanakan ibadah umrah,” kata Eldi mengulang pesannya.
Kekhawatiran itu cukup beralasan, mengingat dua orang jemaah umroh menjadi suspect MERS sepulang dari tanah suci, bahkan salah seorang di antaranya meninggal dunia.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pun mengimbau kepada seluruh agen travel pemberangkatan haji dan umrah untuk lebih ketat dalam pemeriksaan kesehatan jemaah yang akan berangkat ke tanah suci. Pemeriksaan kesehatan itu setidaknya harus dilakukan dua minggu sebelum keberangkatan.
Dia juga berharap agar pihak travel memberikan vaksinisasi anti magnitis agar jemaah memiliki kekebalan tubuh yang kuat sehingga tahan terhadap berbagai virus penyakit.
Eldi mengungkapkan, pihaknya mendapat kabar adanya dua warga medan suspect MERS-CoV. Satu orang meninggal setelah sebelumnya dirawat di RSU H Adam Malik Medan.
"Jadi setelah jemaah kembali ke Indonesia, pihak travel harus memeriksa kesehatan si jemaah itu lagi," imbau Eldin.
Pemeriksaan tersebut sangat penting agar sebagai pencegahan terhadap masukan MERS ke Medan.
“Selain kepada pihak travel, kami juga minta kesadaran masyarakat yang baru pulang dari Arab maupun melaksanakan ibadah umrah untuk memeriksakan kesehatan. Apalagi jika mengalami gejala seperti flu, demam, maupun batuk segera periksakan kesehatan kepada petugas kesehatan terdekat,” kata Eldin.
Dalam persoalan ini pihak travel, pemerintah dan jemaah serta petugas kesehatan harus bersinergi. Mengingat MERS sangat berbahaya dan sangat mudah penularannya hanya melalui udara.
Sekali lagi Eldin berpesan, bagi warga yang ingin berangkat ke tanah suci harus benar-benar menjaga kondisi kesehatannya agar tidak mudah tertular penyakit. Sebab, virus MERS-CoV bisa menyerang jika kondisi tubuh kurang fit dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
“Jadi benar-benar periksakan dulu kesehatan dengan baik sebelum melaksanakan ibadah umrah, begitu setelah pulang nanti juga harus dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini harus dilakukan agar virus MERS-CoV ini tidak masuk ke kota yang sama-sama kita cintai ini. Apalagi kita mendapat kabar sudah ada 2 warga yang suspect MERS-CoV sepulang melaksanakan ibadah umrah,” kata Eldi mengulang pesannya.
(lns)