Pelaku paedofil di Pekanbaru masih berkeliaran
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian mengaku sudah berusaha menangkap RD, yang diduga menyodomi 6 tetangganya di daerah Tampan, Pekanbaru, Riau. Namun, pelaku berhasil kabur.
"Ya benar, kita menerima laporan terkait kasus itu. Namun saat akan ditangkap dia (pelaku) kabur," kata Kapolsek Tampan Kompol Suparman, Senin (5/5/2014).
Sampai saat ini, polisi mengaku masih mencari tahu keberadaan pelaku. Informasi yang dihimpun, tidak hanya RD, abang pelaku berinisial AN, diduga diduga melakukan perbuatan yang sama, menyodomi 6 bocah tersebut. Ini berdasarkan pengakuan dari para orangtua korban. "Kita masih memburu pelaku," tambah Kompol Suparman.
Sementara, pihak orangtua mengaku kecewa dengan lambannya penanganan kasus yang menimpa mereka. "Kita sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Tampan pada 13 April 2014, kemudian pada 18 April kita laporkan ke Polresta Pekanbaru. Namun sejauh ini pelaku belum berhasil ditangkap," ucapnya.
Karena itu, hari ini pihak orangtua melaporkan kasus ini ke pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). "Kita memperkirakan korbannya tidak hanya 6 anak itu, tapi banyak lagi. Tapi mereka takut melaporkan karena malu dan takut," ucap Kepala P2TP2A Riau Risdayati.
Enam anak korban kejahatan seksual yang diduga dilakukan RD (16) terdiri dari 5 anak wanita dan 1 anak laki. Lima bocah wanita itu yakni P (9) R (4), T(6), , Z (3), dan M (7). Sementara, seorang bocah laki adalah A (4).
"Ya benar, kita menerima laporan terkait kasus itu. Namun saat akan ditangkap dia (pelaku) kabur," kata Kapolsek Tampan Kompol Suparman, Senin (5/5/2014).
Sampai saat ini, polisi mengaku masih mencari tahu keberadaan pelaku. Informasi yang dihimpun, tidak hanya RD, abang pelaku berinisial AN, diduga diduga melakukan perbuatan yang sama, menyodomi 6 bocah tersebut. Ini berdasarkan pengakuan dari para orangtua korban. "Kita masih memburu pelaku," tambah Kompol Suparman.
Sementara, pihak orangtua mengaku kecewa dengan lambannya penanganan kasus yang menimpa mereka. "Kita sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Tampan pada 13 April 2014, kemudian pada 18 April kita laporkan ke Polresta Pekanbaru. Namun sejauh ini pelaku belum berhasil ditangkap," ucapnya.
Karena itu, hari ini pihak orangtua melaporkan kasus ini ke pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). "Kita memperkirakan korbannya tidak hanya 6 anak itu, tapi banyak lagi. Tapi mereka takut melaporkan karena malu dan takut," ucap Kepala P2TP2A Riau Risdayati.
Enam anak korban kejahatan seksual yang diduga dilakukan RD (16) terdiri dari 5 anak wanita dan 1 anak laki. Lima bocah wanita itu yakni P (9) R (4), T(6), , Z (3), dan M (7). Sementara, seorang bocah laki adalah A (4).
(zik)