6 bocah di Pekanbaru diduga jadi korban paedofil
A
A
A
Sindonews.com - Enam anak yang didampingi orangtua mendatangi Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Riau. Mereka mengadukan pencabulan yang diduga dilakukan tetangganya.
Berdasarkan keterangan para anak yang berusia 9 tahun ke bawah itu, mereka mengaku disodomi oleh pelaku berinisial RD (16) yang berdomisili di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.
Menurut pengakuan salah satu orangtua korban, MS, sebelum melakukan aksi sodomi terhadap anaknya itu, pelaku mengiming-imingi pemberian uang. MS sendiri mengaku dua anaknya yakni P (9) pria dan T (7) wanita.
"Pertama anak saya takut mengaku, tapi dia akhirnya mengaku dia korban sodomi RD. Kejadian diperkirakan sebelum Lebaran dan sampai April ini. Saya selama ini memang curiga dengan perilaku anak saya, " kata MS, Ibu korban, saat ikut melapor ke pihak P2TP2A di Pekanbaru, Senin (5/5/2014).
Menurutnya, sebenarnya kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian, yakni pada 13 April 2014 ke Polsek Tampan, lalu 18 April ke Polresta Pekanbaru. "Namun sampai saat ini tidak ada perkembangan. Pelaku sampai saat ini masih berkeliaran," keluhnya.
Para korban itu adalah P (9) perempuan, R (4) perempuan, T (6) pria, A (4) perempuan Z (3) perempuan, dan M (7) perempuan.
Berdasarkan keterangan para anak yang berusia 9 tahun ke bawah itu, mereka mengaku disodomi oleh pelaku berinisial RD (16) yang berdomisili di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.
Menurut pengakuan salah satu orangtua korban, MS, sebelum melakukan aksi sodomi terhadap anaknya itu, pelaku mengiming-imingi pemberian uang. MS sendiri mengaku dua anaknya yakni P (9) pria dan T (7) wanita.
"Pertama anak saya takut mengaku, tapi dia akhirnya mengaku dia korban sodomi RD. Kejadian diperkirakan sebelum Lebaran dan sampai April ini. Saya selama ini memang curiga dengan perilaku anak saya, " kata MS, Ibu korban, saat ikut melapor ke pihak P2TP2A di Pekanbaru, Senin (5/5/2014).
Menurutnya, sebenarnya kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian, yakni pada 13 April 2014 ke Polsek Tampan, lalu 18 April ke Polresta Pekanbaru. "Namun sampai saat ini tidak ada perkembangan. Pelaku sampai saat ini masih berkeliaran," keluhnya.
Para korban itu adalah P (9) perempuan, R (4) perempuan, T (6) pria, A (4) perempuan Z (3) perempuan, dan M (7) perempuan.
(zik)