Mata 5 praja putri IPDN disiram lumpur

Selasa, 29 April 2014 - 16:01 WIB
Mata 5 praja putri IPDN disiram lumpur
Mata 5 praja putri IPDN disiram lumpur
A A A
Sindonews.com - ‎Isu mengenai tindak penganiayaan antara sesama praja putri IPDN masih simpang siur. Kesimpang siurang terjadi mulai dari penyebab, kronologi, hingga jumlah korban.

Dalam konferensi persnya, awalnya pihak kampus menyebut jumlah korban satu orang. Namun dalam menjelaskan kronologi, jumlah korban empat orang, dan saat penutupan dijelaskan jumlah korban lima orang.

Meski selama konferensi pers pihak IPDN memastikan tidak ada tindak kekerasan, namun tidak secara gamblang dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi, sehingga menimbulkan banyak tanda tanya.

"Kejadian bermula dari kegiatan yang diberi nama Jalan Juang dengan tujuan Gunung Manglayang," ujar Kabiro Kemahasiswaan IPDN Benhard Rondonuwu‎, kepada wartawan, Selasa (29/4/2014).

Menurutnya, kegiatan yang digelar, pada Minggu 27 April 2014, itu diikuti oleh sejumlah praja, termasuk korban. Kegiatan dimulai sejak Minggu pagi dan kembali ke Kampus IPDN pada Minggu sore.

"Kecipratannya itu pas Minggu sore di kampus. Pemicunya ya kecipratan dari kakak (kelas) ke adiknya. Mungkin mereka meluapkan rasa bahagia pulang dari Manglayang. Lagi hore gitu, enggak tahunya‎ malah kecipratan (lumpur)," terangnya.

Pihaknya memastikan, jika saat melakukan Jalan Juang korban baik-baik saja, dan tidak mendapat perlakuan berupa penganiayaan atau pun sebagainya.

"Kita ke sana itu (Manglayang) untuk Jalan Juang. Di sana kita mengukur ketahanan, rasa kebersamaan, menaklukan kepenatan, menekan emosi, dan yang pasti menaklukan Gunung Manglayang," jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun, kelima praja putri yang menjadi korban 'kecipratan' bernama Mutia Pratama Rozi, Indiea Afriani, Nurul Riza, Dian Purnama Sari, dan Fungki Sandy.

"Saat ini kelimanya sudah membaik, dan sekarang sudah mengikuti kegiatan di kampus," sambung Kabag Humas dan Protokol IPDN Bisri.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6692 seconds (0.1#10.140)