Masyarakat diminta tak persulit jalur kereta ke Bandara
![Masyarakat diminta tak...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/04/23/31/856735/gGb4Axwk1I.jpg)
Masyarakat diminta tak persulit jalur kereta ke Bandara
A
A
A
Sindonews.com - PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta berharap masyarakat yang terkena proyek PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun jalur rel kereta ke bandara dari Jakarta tidak mempersulit proses pembebasan lahan-nya.
Kepala Bagian Humas PT Angkasa Pura II Achmad Syahir mengatakan, sebenarnya persoalan terkait proses pembebasan lahan rel kereta ke bandara bukan domainnya. Tetapi, proyek ini merupakan bagian grand design pembangunan bandara kedepan.
"Kita berharap pembangunan rel kereta api bisa berjalan lancar. Kan ini menambah nilai tambah pelayanan kami kepada pengguna jasa," katanya di Tangerang, Selasa 22 April 2014.
Selain itu, Camat Tangerang Gunawan yang wilayahnya terkena mega proyek transportasi massal tersebut berharap, agar warga bisa bekerja sama dan tidak mempersulit proses tersebut.
"Kami tahu bila warga memiliki emosional terhadap tanah yang di tempatinya. Namun, kini lahan itu diperlukan untuk proses pembangunan transportasi massal kereta api. Terlebih adanya sistem pergantian," katanya.
Dia mengatakan, lahan warga yang akan dipakai untuk pembangunan rel kereta api bakal diganti seluruhnya oleh PT KAI. Bahkan, warga yang memiliki usaha dan fasilitas gedung lainnya selain tempat tinggal, akan juga diproses dengan pergantian.
"Sehingga, warga akan mendapatkan tempat yang baru bila lahannya nanti dibeli," ujar Gunawan.
Dia juga mengimbau agar warga mengecek kembali lahannya masing-masing. Sebab, BPN sudah mulai melakukan pendataan sehingga bisa disesuaikan.
"Kalau memang adanya kesalahan, bisa dikonfirmasi lagi ke BPN. Intinya, semuanya akan dilakukan secara musyawarah dan kekeluargaan," ujarnya.
Baca:
BPN enggan beberkan harga tanah jalur KA Poris-Soetta
Harga belum jelas, warga tolak jalur KA Poris-Soetta
Kepala Bagian Humas PT Angkasa Pura II Achmad Syahir mengatakan, sebenarnya persoalan terkait proses pembebasan lahan rel kereta ke bandara bukan domainnya. Tetapi, proyek ini merupakan bagian grand design pembangunan bandara kedepan.
"Kita berharap pembangunan rel kereta api bisa berjalan lancar. Kan ini menambah nilai tambah pelayanan kami kepada pengguna jasa," katanya di Tangerang, Selasa 22 April 2014.
Selain itu, Camat Tangerang Gunawan yang wilayahnya terkena mega proyek transportasi massal tersebut berharap, agar warga bisa bekerja sama dan tidak mempersulit proses tersebut.
"Kami tahu bila warga memiliki emosional terhadap tanah yang di tempatinya. Namun, kini lahan itu diperlukan untuk proses pembangunan transportasi massal kereta api. Terlebih adanya sistem pergantian," katanya.
Dia mengatakan, lahan warga yang akan dipakai untuk pembangunan rel kereta api bakal diganti seluruhnya oleh PT KAI. Bahkan, warga yang memiliki usaha dan fasilitas gedung lainnya selain tempat tinggal, akan juga diproses dengan pergantian.
"Sehingga, warga akan mendapatkan tempat yang baru bila lahannya nanti dibeli," ujar Gunawan.
Dia juga mengimbau agar warga mengecek kembali lahannya masing-masing. Sebab, BPN sudah mulai melakukan pendataan sehingga bisa disesuaikan.
"Kalau memang adanya kesalahan, bisa dikonfirmasi lagi ke BPN. Intinya, semuanya akan dilakukan secara musyawarah dan kekeluargaan," ujarnya.
Baca:
BPN enggan beberkan harga tanah jalur KA Poris-Soetta
Harga belum jelas, warga tolak jalur KA Poris-Soetta
(mhd)