Waspada, bibit sawit palsu beredar di Kaltim

Kamis, 17 April 2014 - 14:49 WIB
Waspada, bibit sawit...
Waspada, bibit sawit palsu beredar di Kaltim
A A A
Sindonews.com - Bibit pohon kelapa sawit palsu sebenarnya memang sejak lama telah beredar di Kalimantan Timur (Kaltim). Untuk itu, Pemerintah Provinsi terus berupaya untuk mengurangi peredaran bibit palsu dengan terus meningkatkan kesadaran semua pihak agar tak sembarang memilih bibit.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengawasan Benih Perkebunan (PBP) Dinas Perkebunan Kaltim Irsal Syamsa, pihaknya terus intensif melakukan sosialisasi kepada petani dan aparat desa tentang peredaran bibit sawit palsu khususnya pada daerah kabupaten yang potensial untuk pengembangan tanaman sawit yakni Kutai Barat dan Kutai Kartanegara.

“Untuk membedakan secara fisik bentuk bibit asli dengan palsu memang sangat sulit, namun dengan dokumen resmi maka dapat menjamin keaslian bibit tersebut. Bibit asli, tentunya akan disertai dengan dokumen, sebagi bentuk jaminan terhadap perkembangan tanaman yang sesuai dengan harapan," kata Irsal, Kamis (17/4/2014).

Dia menambahkan, bibit asli dapat dilihat dari logo bertuliskan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Tercetak pada biji kecambah yang letaknya tidak teratur dan tulisannya timbul karena dicetak mesin dan bila diusap dengan air tidak hilang, sedangkan palsu tulisan akan hilang terkena air.

Irsal menekankan perbedaan hasil panen nantinya yang sangat signifikan antara bibit kelapa sawit asli dan palsu. Pada masa produksi tanaman sawit dari bibit asli mampu menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) hingga 25-30 ton perhektar pertahun. Sementara tanaman sawit dari bibit palsu hanya mampu berproduksi mencapai 10 ton perhektar pertahun.

“Bibit sawit palsu yang ditemukan selama ini langsung dimusnahkan. Seperti yang dilakukan pada beberapa temuan di lapangan dengan disaksikan aparat desa setempat dan pelaku pemalsuan diproses secara hukum karena merugikan, petani," ujarnya.

Diimbau kepada masyarakat petani agar membeli bibit sawit dari sumber benih yang resmi. Irsal menyebut terdapat 10 lembaga dn instansi yang ditunjuk Kementerian Pertanian untuk mengeluarkan benih resmi di Indonesia, antara lain PPKS Medan dan Bogor.

Pihaknya selama 2013 lalu berhasil menemukan dan memusnahkan bibit sawi palsu di Kabupaten Nunukan mencapai 514 ribu bibit. Sedangkan di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat 10 ribu bibit sawit palsu yang berasal dari Malaysia.

"Pada 2014 ini tim kami terus memantau perkembangan peredaran bibit sawit palsu pada awal bulan ini tim akan bergerak," ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1117 seconds (0.1#10.140)