Terlibat cinta terlarang, istri dosen dibunuh secara sadis
A
A
A
Sindonews.com - Satuan Reskrim Polres Sukabumi menciduk pelaku pembunuhan seorang isteri dosen, di perguruan tinggi Riyadh, Arab Saudi. Pelaku yang berusia 25 tahun tersebut, terpaksa ditembak pada bagian kakinya, karena berusaha melarikan diri saat ditangkap.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Galih Wisnu Pradipta mengatakan, saat hendak ditangkap petugas di Jalan Raya Mangkalaya, Kecamatan Cisaat, Agung berusaha melarikan diri. Namun upaya tersebut berhasil digagalkan setelah petugas melepaskan timah panas ke arah kaki Agung.
“Berdasarkan keterangan pelaku, pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban ini dibeli saat keduanya jalan-jalan ke Bandung,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Galih Wisnu Pradipta, Rabu (16/4/2014).
Disebutkannya, dalam kasus pembunuhan ini, petugas mengamankan barang bukti antara lain pakaian milik korban yang sudah dipenuhi darah, sebilah pisau, tiga unit telepon genggam, perhiasan berupa anting milik korban, dan sepeda motor Jupiter MX bernopol F 5055 TS serta kartu ATM BNI.
"Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340 jo 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku Agung Kurniawan Syahputra dilatari motif cinta terlarang di antara keduanya.
Pelaku yang sudah beristeri tersebut memiliki hubungan gelap dengan Maria Sulaeman (37) yang juga telah berstatus sebagai isteri seorang dosen, di salah satu perguruan tinggi di Arab Saudi.
Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Agung dan Maria berboncengan menggunakan sepeda motor menuju Pelabuhanratu. Di tengah perjalanan, kedua pasangan itu terlibat percekcokan. Ketegangan ini terjadi lantaran Maria bersikukuh mendesak pelaku untuk segera menceraikan isterinya.
Diduga karena tidak tahan dengan ocehan pacar gelapnya ini, Agung akhirnya memutuskan untuk membelokan sepeda motornya menuju kawasan perkebunan karet, di Kampung Sampalan, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar.
Di lokasi inilah, Agung menghabisi nyawa Maria dengan cara menghujamkan pisau sebanyak sembilan kali ke bagian leher, dada, perut, hingga kaki korban. Usai membunuh korban, Agung meninggalkan lokasi kejadian dan membiarkan tubuh Maria tergeletak di antara pohon karet.
Keberadaan mayat wanita berparas cantik ini akhirnya menggegerkan warga setempat. Sementara itu, dalam tempo waktu 24 jam, aparat kepolisian berhasil mengungkap identitas pelaku.
Dihadapan petugas penyidik, tersangka Agung mengaku aksi pembunuhan yang dilakukannya itu semata-mata sebagai upaya penyelamatan dirinya terhadap ancaman Maria yang berusaha membunuhnya dengan menggunakan pisau.
“Berulangkali saya diancam akan dibunuh jika tidak menceraikan isteri saya. Bahkan saat kejadian, dia (Maria) berusaha menyerang dengan menggunakan pisau. Karena takut, akhirnya pisau itu berhasil saya rebut dan ditusukan ke bagian perutnya,” kata Agung.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Galih Wisnu Pradipta mengatakan, saat hendak ditangkap petugas di Jalan Raya Mangkalaya, Kecamatan Cisaat, Agung berusaha melarikan diri. Namun upaya tersebut berhasil digagalkan setelah petugas melepaskan timah panas ke arah kaki Agung.
“Berdasarkan keterangan pelaku, pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban ini dibeli saat keduanya jalan-jalan ke Bandung,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Galih Wisnu Pradipta, Rabu (16/4/2014).
Disebutkannya, dalam kasus pembunuhan ini, petugas mengamankan barang bukti antara lain pakaian milik korban yang sudah dipenuhi darah, sebilah pisau, tiga unit telepon genggam, perhiasan berupa anting milik korban, dan sepeda motor Jupiter MX bernopol F 5055 TS serta kartu ATM BNI.
"Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340 jo 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku Agung Kurniawan Syahputra dilatari motif cinta terlarang di antara keduanya.
Pelaku yang sudah beristeri tersebut memiliki hubungan gelap dengan Maria Sulaeman (37) yang juga telah berstatus sebagai isteri seorang dosen, di salah satu perguruan tinggi di Arab Saudi.
Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Agung dan Maria berboncengan menggunakan sepeda motor menuju Pelabuhanratu. Di tengah perjalanan, kedua pasangan itu terlibat percekcokan. Ketegangan ini terjadi lantaran Maria bersikukuh mendesak pelaku untuk segera menceraikan isterinya.
Diduga karena tidak tahan dengan ocehan pacar gelapnya ini, Agung akhirnya memutuskan untuk membelokan sepeda motornya menuju kawasan perkebunan karet, di Kampung Sampalan, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar.
Di lokasi inilah, Agung menghabisi nyawa Maria dengan cara menghujamkan pisau sebanyak sembilan kali ke bagian leher, dada, perut, hingga kaki korban. Usai membunuh korban, Agung meninggalkan lokasi kejadian dan membiarkan tubuh Maria tergeletak di antara pohon karet.
Keberadaan mayat wanita berparas cantik ini akhirnya menggegerkan warga setempat. Sementara itu, dalam tempo waktu 24 jam, aparat kepolisian berhasil mengungkap identitas pelaku.
Dihadapan petugas penyidik, tersangka Agung mengaku aksi pembunuhan yang dilakukannya itu semata-mata sebagai upaya penyelamatan dirinya terhadap ancaman Maria yang berusaha membunuhnya dengan menggunakan pisau.
“Berulangkali saya diancam akan dibunuh jika tidak menceraikan isteri saya. Bahkan saat kejadian, dia (Maria) berusaha menyerang dengan menggunakan pisau. Karena takut, akhirnya pisau itu berhasil saya rebut dan ditusukan ke bagian perutnya,” kata Agung.
(san)