Bayi penderita penyakit langka meninggal dunia
A
A
A
Sindonews.com - Kaila Natalia Asanfa, salah satu bayi kembar, penderita penyakit langka alagille syndrome, akhirnya menghembuskan napas terakhir. Kaila meninggal, pada Selasa 15 April 2014, sekitar pukul 16.30 WIB, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Suasana haru masih terasa, meski Mikhayla sudah di makamkan, di pemakaman Mendungan. Menurut ayah Mikhayla, Sariyanto mengatakan, satu anak kembarnya Mikhayla meninggal setelah menjalani operasi dan mengalami pendarahan, pada ginjalnya.
Jenazah Kaila dibawa ke Solo hari Selasa, pukul 22.30 WIB, dengan menggunakan mobil ambulans dan tiba di Solo, pada Rabu siang dan langsung di makamkan.
Sariyanto menjelaskan, kini Kalista juga dibawa pulang ke Solo dan seharusnya hari Jumat akan mejalani operasi.
Sebelumnya, kondisi kesehatan bayi kembar ini diketahui menderita penyakit langka alagille syndrome, meski sudah mendapat perawatan di RSUD Moewardi dan RS Panti Waluyo. Namun, keduanya tak kunjung membaik.
Khawatir dengan kondisi kedua anaknya, orangtua bayi tersebut membawanya ke RSCM Jakarta. Saat dibawa, kondisi bayi mengalami bengkak dihampir seluruh bagian tubuh, sementara kondisi Kalista mengalami panas tinggi.
Saat dirawat di RS Panti Waluyo satu bulan lalu, putri pasangan Robaerta Fani dan Sariyanto mengalami sesak napas.
Kedua bayi yang lahir, pada 11 Juli 2013 ini, sebelumnya sudah menjalani perawatan intensif di RSUD dr Moewardi Solo, hingga akhir Februari lalu. Keduanya telah didiagnosa mengalami kelainan hati, jantung bocor, dan Mikhayla Kaila mengalami gangguan di ginjal.
Sejak lahir hingga berusia delapan bulan, kedua bayi tersebut telah lima kali keluar masuk rumah sakit. Meski biaya pengobatan keduanya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), tetapi untuk menjalani transplantasi hati pihak keluarga merasa keberatan dengan biaya yang mencapai Rp1 miliar.
Apalagi keluarga tersebut berasal dari keluarga kurang mampu.
Suasana haru masih terasa, meski Mikhayla sudah di makamkan, di pemakaman Mendungan. Menurut ayah Mikhayla, Sariyanto mengatakan, satu anak kembarnya Mikhayla meninggal setelah menjalani operasi dan mengalami pendarahan, pada ginjalnya.
Jenazah Kaila dibawa ke Solo hari Selasa, pukul 22.30 WIB, dengan menggunakan mobil ambulans dan tiba di Solo, pada Rabu siang dan langsung di makamkan.
Sariyanto menjelaskan, kini Kalista juga dibawa pulang ke Solo dan seharusnya hari Jumat akan mejalani operasi.
Sebelumnya, kondisi kesehatan bayi kembar ini diketahui menderita penyakit langka alagille syndrome, meski sudah mendapat perawatan di RSUD Moewardi dan RS Panti Waluyo. Namun, keduanya tak kunjung membaik.
Khawatir dengan kondisi kedua anaknya, orangtua bayi tersebut membawanya ke RSCM Jakarta. Saat dibawa, kondisi bayi mengalami bengkak dihampir seluruh bagian tubuh, sementara kondisi Kalista mengalami panas tinggi.
Saat dirawat di RS Panti Waluyo satu bulan lalu, putri pasangan Robaerta Fani dan Sariyanto mengalami sesak napas.
Kedua bayi yang lahir, pada 11 Juli 2013 ini, sebelumnya sudah menjalani perawatan intensif di RSUD dr Moewardi Solo, hingga akhir Februari lalu. Keduanya telah didiagnosa mengalami kelainan hati, jantung bocor, dan Mikhayla Kaila mengalami gangguan di ginjal.
Sejak lahir hingga berusia delapan bulan, kedua bayi tersebut telah lima kali keluar masuk rumah sakit. Meski biaya pengobatan keduanya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), tetapi untuk menjalani transplantasi hati pihak keluarga merasa keberatan dengan biaya yang mencapai Rp1 miliar.
Apalagi keluarga tersebut berasal dari keluarga kurang mampu.
(san)