Pelajar berduit jadi sasaran penjual kunci jawaban UN
Rabu, 16 April 2014 - 15:54 WIB

Pelajar berduit jadi sasaran penjual kunci jawaban UN
A
A
A
Sindonews.com - Para pelaku pengedar kunci jawaban Ujian Nasional (UN) hanya menyasar para pelajar yang berduit.
Sebelum menawarkan kunci jawaban UN itu, para pelaku ini lebih dulu menyelidiki siapa calon sasarannya. Jika pelajar yang menjadi sasaran tersebut anak orang kaya, para pelaku akan mendekati dan merayu. Terkadang, mereka terpaksa menakut-nakuti dan memberikan gambaran tentang sulitnya mengerjakan UN.
"Mereka inikan mayoritas pengangguran. Yang guru hanya satu. Itupun guru berstatus honorer bukan PNS. Mereka survei dulu siapa sebenarnya calon korbannya," jelas Wakapolres Karanganyar Kompol Sarini mengatakan,
Rabu (16/4/2014).
Mayoritas para komplotan ini memilih beroperasi di lingkungan sekolah. Selain itu, agar para siswa ini yakin bila soal dan lembar jawaban yang akan mereka dapatkan adalah asli.
"Habis itu, baik korban maupun para komplotan ini selalu berkomunikasi melalui hp. Lembar yang diberikanpun sesuai dengan mata pelajaran yang di UN-kan. Tapi apa alasannya, kita sendiri belum mendapatkan jawaban. karena penyelidikan masih terus dikembangkan,"paparnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Agus Haryanto mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk menelusuri dugaan kebocoran jawaban UN tingkat SMA di Karanganyar.
Meskipun hingga saat ini, pihak Dinas Pendikan sendiri belum menerima laporan adanya dugaan kebocoran jawaban ujian nasional tersebut. “Jujur saya baru tahu adanya jual beli soal. Soalnya kami belum menerima laporan itu. Kami juga akan membuat berita acara,” jelasnya.
Menurut dia, sampai saat ini UN di Karanganyar berjalan dengan lancar. Terkait dengan siswa yang diduga terlibat dalam jual beli jawaban ujian nasional, pihak Dinas akan mendalami lebih dulu peran siswa. Pihaknya belum memikirkan sanksi apa yang akan dijatuhkan bagi siswa tersebut.
Sebelum menawarkan kunci jawaban UN itu, para pelaku ini lebih dulu menyelidiki siapa calon sasarannya. Jika pelajar yang menjadi sasaran tersebut anak orang kaya, para pelaku akan mendekati dan merayu. Terkadang, mereka terpaksa menakut-nakuti dan memberikan gambaran tentang sulitnya mengerjakan UN.
"Mereka inikan mayoritas pengangguran. Yang guru hanya satu. Itupun guru berstatus honorer bukan PNS. Mereka survei dulu siapa sebenarnya calon korbannya," jelas Wakapolres Karanganyar Kompol Sarini mengatakan,
Rabu (16/4/2014).
Mayoritas para komplotan ini memilih beroperasi di lingkungan sekolah. Selain itu, agar para siswa ini yakin bila soal dan lembar jawaban yang akan mereka dapatkan adalah asli.
"Habis itu, baik korban maupun para komplotan ini selalu berkomunikasi melalui hp. Lembar yang diberikanpun sesuai dengan mata pelajaran yang di UN-kan. Tapi apa alasannya, kita sendiri belum mendapatkan jawaban. karena penyelidikan masih terus dikembangkan,"paparnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Agus Haryanto mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk menelusuri dugaan kebocoran jawaban UN tingkat SMA di Karanganyar.
Meskipun hingga saat ini, pihak Dinas Pendikan sendiri belum menerima laporan adanya dugaan kebocoran jawaban ujian nasional tersebut. “Jujur saya baru tahu adanya jual beli soal. Soalnya kami belum menerima laporan itu. Kami juga akan membuat berita acara,” jelasnya.
Menurut dia, sampai saat ini UN di Karanganyar berjalan dengan lancar. Terkait dengan siswa yang diduga terlibat dalam jual beli jawaban ujian nasional, pihak Dinas akan mendalami lebih dulu peran siswa. Pihaknya belum memikirkan sanksi apa yang akan dijatuhkan bagi siswa tersebut.
(lns)