Mahasiswa Undip yang rafting di Garut berjumlah 10 orang
A
A
A
Sindonews.com - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang mengikuti arung jeram (rafting) di Sungai Cikandang, Garut, Jawa Barat ternyata hanya 10 orang.
Mereka tergabung pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Wapeala) Undip.
“Dari Wapeala sebenarnya ada 10 orang yang berangkat. Di sana melakukan kegiatan ekspedisi dan penelitian. Saat melakukan pengarungan sungai, rombongan ditemani satu orang dari STTG (Sekolah Tinggi Teknologi Garut) Garut. Kelompok terbagi dalam dua perahu karet yang masing-masing berisi lima dan enam orang. Dan info saat ini yang kami terima satu meninggal,” ujar Ketua Wapeala Undip Irwan Hidayatulloh, Senin (14/4/2014).
Dia menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan program rutin Wapeala. Rombongan berangkat ke Garut sejak Sabtu 12 April 2014 lalu dan direncanakan kembali lagi ke Semarang Selasa 15 April 2014.
“Nah, untuk jadwal pengarungan itu tadi pagi. Siang tadi kami yang di sini (Semarang) masih bisa berkomunikasi dengan tim tersebut. Tapi pada pukul 16.30 WIB kami mendapat kabar bahwa rombongan kena banjir bandang. Satu dipastikan meninggal dan yang lain selamat dan sedang dievakuasi,” paparnya.
Pihak Wapeala yang berada di Semarang sendiri, sudah memberangkatkan tim menuju Garut untuk turut memberikan bantuan evakuasi.
“Sore tadi (kemarin) tim dari Semarang sudah ada yang berangkat ke sana untuk membantu. Kami di sini juga masih menunggu info lebih lanjut lagi. Khusus untuk jenazah Anggraini kita belum tahu apakah nanti akan langsung dikirim ke keluarganya di Bekasi atau bagaimana, kami masih berkoordinasi dengan pihak yang di sana,” tukasnya.
Sementara itu, Pembina Wapeala Wahyu Hidayat membenarkan jika rombongan ekspedisi yang berangkat ke Garut terkena musibah saat melakukan ekspedisi di Sungai Cikandang.
“Iya, sampai saat ini kami masih terus koordinasi dengan tim yang ada di Garut,” ujar Wahyu yang juga selaku Pembantu Dekan III Fisip Undip ini.
Pembantu Rektor III Undip Warsito menyebutkan, pihak Undip mengaku turut prihatin atas musibah yang menimpa para mahasiswanya tersebut.
“Saya sendiri secara pribadi baru menerima info ini pada pukul 20.30 WIB. Info yang diterima belum valid dan masih terus dikoordinasikan dengan pihak yang ada di sana (Garut). Kami akan memberikan perhatian tersendiri kepada korban nantinya,” ungkapnya.
Baca juga :
Detik-detik sebelum terjangan banjir bandang terjadi
Mereka tergabung pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Wapeala) Undip.
“Dari Wapeala sebenarnya ada 10 orang yang berangkat. Di sana melakukan kegiatan ekspedisi dan penelitian. Saat melakukan pengarungan sungai, rombongan ditemani satu orang dari STTG (Sekolah Tinggi Teknologi Garut) Garut. Kelompok terbagi dalam dua perahu karet yang masing-masing berisi lima dan enam orang. Dan info saat ini yang kami terima satu meninggal,” ujar Ketua Wapeala Undip Irwan Hidayatulloh, Senin (14/4/2014).
Dia menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan program rutin Wapeala. Rombongan berangkat ke Garut sejak Sabtu 12 April 2014 lalu dan direncanakan kembali lagi ke Semarang Selasa 15 April 2014.
“Nah, untuk jadwal pengarungan itu tadi pagi. Siang tadi kami yang di sini (Semarang) masih bisa berkomunikasi dengan tim tersebut. Tapi pada pukul 16.30 WIB kami mendapat kabar bahwa rombongan kena banjir bandang. Satu dipastikan meninggal dan yang lain selamat dan sedang dievakuasi,” paparnya.
Pihak Wapeala yang berada di Semarang sendiri, sudah memberangkatkan tim menuju Garut untuk turut memberikan bantuan evakuasi.
“Sore tadi (kemarin) tim dari Semarang sudah ada yang berangkat ke sana untuk membantu. Kami di sini juga masih menunggu info lebih lanjut lagi. Khusus untuk jenazah Anggraini kita belum tahu apakah nanti akan langsung dikirim ke keluarganya di Bekasi atau bagaimana, kami masih berkoordinasi dengan pihak yang di sana,” tukasnya.
Sementara itu, Pembina Wapeala Wahyu Hidayat membenarkan jika rombongan ekspedisi yang berangkat ke Garut terkena musibah saat melakukan ekspedisi di Sungai Cikandang.
“Iya, sampai saat ini kami masih terus koordinasi dengan tim yang ada di Garut,” ujar Wahyu yang juga selaku Pembantu Dekan III Fisip Undip ini.
Pembantu Rektor III Undip Warsito menyebutkan, pihak Undip mengaku turut prihatin atas musibah yang menimpa para mahasiswanya tersebut.
“Saya sendiri secara pribadi baru menerima info ini pada pukul 20.30 WIB. Info yang diterima belum valid dan masih terus dikoordinasikan dengan pihak yang ada di sana (Garut). Kami akan memberikan perhatian tersendiri kepada korban nantinya,” ungkapnya.
Baca juga :
Detik-detik sebelum terjangan banjir bandang terjadi
(sms)