Korban pembunuhan di Pandeglang sempat didatangi 4 pria misterius
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum ditemukan tewas, rumah pasutri Didi Harsoadi dan Anita Anggraini, di Jalan Batu Indah Raya, No.46a, RT 5 RW 3, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, sempat didatangi empat orang pria misterius.
Ketua RW 3 Iis Aisyah mengatakan, dua bulan lalu rumahnya sempat didatangi empat orang pria misterius yang sama-sama menanyakan rumah milik keluarga korban.
“Pertama, malam itu ada dua orang pria datang menanyakan kepastian soal rumah Pak Didi dan Bu Anita yang masih warga saya. Mereka itu ngakunya calon pembeli rumah Pak Didi,” kata Iis, saat ditemui wartawan, di rumahnya yang tidak jauh dari rumah korban, Senin (14/4/2014).
Saat bertemu dirinya, pria tersebut memperlihatkan foto kopi KTP Didi dan Anita. Keduanya dengan nada menekan ingin memasikan apakah foto kopi tersebut benar-benar keduanya. Namun Iis tidak bisa memastikannya lantaran foto yang terdapat dalam foto kopi KTP itu kurang jelas
Setelah menanyakan hal itu, satu pria yang memiliki ciri-ciri bermata sipit dan satu orang lain berbadan gemuk, langsung meninggalkan dirinya.
“Beberapa hari kemudian, yang badannya gemuk datang lagi sore. Katanya dia mau memastikan foto kopi KTP itu lagi. Katanya akan segera transaksi jual-beli rumah Pak Didi,” katanya.
Dihari yang sama, pada malam harinya Iis kembali kedatangan dua orang pria berbeda yang memakai pakaian rapi. Keduanya mengaku akan meminjamkan uang kepada korban dengan melakukan survei terlebih dahulu. Namun saat mendatangi rumah korban, pintu dalam keaadan terkunci dan akhirnya menemui Iis sebagai aparat kewilayahan.
“Mereka ini datang bukan dari bank, seperti rentenir mungkin. Dari empat orang itu, saya tidak ada yang kenal. Dan sampai sekarang mereka berempat tidak pernah datang lagi,” ungkapnya.
Baca juga:
Geger, penemuan 2 mayat laki-laki & perempuan di Pandeglang
Ketua RW 3 Iis Aisyah mengatakan, dua bulan lalu rumahnya sempat didatangi empat orang pria misterius yang sama-sama menanyakan rumah milik keluarga korban.
“Pertama, malam itu ada dua orang pria datang menanyakan kepastian soal rumah Pak Didi dan Bu Anita yang masih warga saya. Mereka itu ngakunya calon pembeli rumah Pak Didi,” kata Iis, saat ditemui wartawan, di rumahnya yang tidak jauh dari rumah korban, Senin (14/4/2014).
Saat bertemu dirinya, pria tersebut memperlihatkan foto kopi KTP Didi dan Anita. Keduanya dengan nada menekan ingin memasikan apakah foto kopi tersebut benar-benar keduanya. Namun Iis tidak bisa memastikannya lantaran foto yang terdapat dalam foto kopi KTP itu kurang jelas
Setelah menanyakan hal itu, satu pria yang memiliki ciri-ciri bermata sipit dan satu orang lain berbadan gemuk, langsung meninggalkan dirinya.
“Beberapa hari kemudian, yang badannya gemuk datang lagi sore. Katanya dia mau memastikan foto kopi KTP itu lagi. Katanya akan segera transaksi jual-beli rumah Pak Didi,” katanya.
Dihari yang sama, pada malam harinya Iis kembali kedatangan dua orang pria berbeda yang memakai pakaian rapi. Keduanya mengaku akan meminjamkan uang kepada korban dengan melakukan survei terlebih dahulu. Namun saat mendatangi rumah korban, pintu dalam keaadan terkunci dan akhirnya menemui Iis sebagai aparat kewilayahan.
“Mereka ini datang bukan dari bank, seperti rentenir mungkin. Dari empat orang itu, saya tidak ada yang kenal. Dan sampai sekarang mereka berempat tidak pernah datang lagi,” ungkapnya.
Baca juga:
Geger, penemuan 2 mayat laki-laki & perempuan di Pandeglang
(san)