BPJS Kesehatan Semarang buka loket khusus lansia
A
A
A
Sindonews.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuka tempat pendaftaran khusus lansia. Stan ini dibuka karena melihat antusiasnya lansia mendaftar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Semarang Afrizayanti mengatakan, loket khusus untuk lansia guna mempermudah lansia untuk mendaftarkan diri dan keluarganya. Pembuatan loket khusus lansia dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di loket-loket pendaftaran BPJS Kesehatan.
"Memang tidak semua loket BPJS Kesehatan. Tetapi kita melihat banyaknya lansia yang mendaftarkan diri," ujarnya saat ditemui di Kantor Cabang Utama (KCU) BPJS Kesehatan Semarang, Jumat 11 April 2014.
Selain loket khusus lansia, loket tersebut juga digunakan untuk ibu hamil dan menyusui. Disediakanya nomer dan loket langsung untuk pendaftaran. "Ini lebih efisien dan dapat mengurangi panjangnya antrian," katanya.
Pembuatan loket khusus lansia ini mempunyai empat fungsi yaitu informasi, pendaftaran, cetak kartu dan pendataan pendaftaran via online. Kepala Operasional BPJS Kesehatan Kabupaten Demak Yustina mengatakan, dibukanya loket khusus lansia merupakan peningkatan pelayanan untuk lansia.
Ada dua loket yang dibuka untuk lansia, karenanya 80 lansia perhari mendaftarkan diri. "Dari banyaknya yang mendaftarkan diri ada sekitar 50 persennya lansia. Loket ini sudah dibuka sejak awal karena melihat kebutuhan," papar dia.
Setiap bulanya jumlah pendaftar BPJS Kesehatan terus bertambah. Bulan Januari terhitung 960 jiwa, Bulan Febuari 1,5 juta jiwa dan Maret 1,7 juta jiwa.
Pendaftaran ini juga bekerjasama dengan bank, PKK dan Dharma Wanita Demak. Hal ini dinilai lebih efektif untuk memperluas pendaftaran dan mempermudah akses masyarakat.
Sementara itu, seorang lansia Nelly Wardoyo,75, mengatakan BPJS Kesehatan sangat membantu dirinya, pasalnya asuransi lain mempunyai batas umur untuk menjadi anggota asuransi sedangkan BPJS Kesehatan tidak. "Asuransi kesehatan lainya dibatasi umurnya biasanya 60-65 tahun. Sedangkan saya sudah lebih dari itu," katanya.
Karenanya bergabung menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat membantu untuk keberlangsungan hidupnya. Jika dilihat fasilitas yang di dapat juga tidak terlalu rendah. Selain dirinya, suami dan anak-anaknya juga diminta mengikuti BPJS Kesehatan.
"Iya buat jaga-jaga aja. Sistemnya juga lebih enak tidak rembesan tapi klaim. Tentu ini sangat membantu," tegasnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Semarang Afrizayanti mengatakan, loket khusus untuk lansia guna mempermudah lansia untuk mendaftarkan diri dan keluarganya. Pembuatan loket khusus lansia dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di loket-loket pendaftaran BPJS Kesehatan.
"Memang tidak semua loket BPJS Kesehatan. Tetapi kita melihat banyaknya lansia yang mendaftarkan diri," ujarnya saat ditemui di Kantor Cabang Utama (KCU) BPJS Kesehatan Semarang, Jumat 11 April 2014.
Selain loket khusus lansia, loket tersebut juga digunakan untuk ibu hamil dan menyusui. Disediakanya nomer dan loket langsung untuk pendaftaran. "Ini lebih efisien dan dapat mengurangi panjangnya antrian," katanya.
Pembuatan loket khusus lansia ini mempunyai empat fungsi yaitu informasi, pendaftaran, cetak kartu dan pendataan pendaftaran via online. Kepala Operasional BPJS Kesehatan Kabupaten Demak Yustina mengatakan, dibukanya loket khusus lansia merupakan peningkatan pelayanan untuk lansia.
Ada dua loket yang dibuka untuk lansia, karenanya 80 lansia perhari mendaftarkan diri. "Dari banyaknya yang mendaftarkan diri ada sekitar 50 persennya lansia. Loket ini sudah dibuka sejak awal karena melihat kebutuhan," papar dia.
Setiap bulanya jumlah pendaftar BPJS Kesehatan terus bertambah. Bulan Januari terhitung 960 jiwa, Bulan Febuari 1,5 juta jiwa dan Maret 1,7 juta jiwa.
Pendaftaran ini juga bekerjasama dengan bank, PKK dan Dharma Wanita Demak. Hal ini dinilai lebih efektif untuk memperluas pendaftaran dan mempermudah akses masyarakat.
Sementara itu, seorang lansia Nelly Wardoyo,75, mengatakan BPJS Kesehatan sangat membantu dirinya, pasalnya asuransi lain mempunyai batas umur untuk menjadi anggota asuransi sedangkan BPJS Kesehatan tidak. "Asuransi kesehatan lainya dibatasi umurnya biasanya 60-65 tahun. Sedangkan saya sudah lebih dari itu," katanya.
Karenanya bergabung menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat membantu untuk keberlangsungan hidupnya. Jika dilihat fasilitas yang di dapat juga tidak terlalu rendah. Selain dirinya, suami dan anak-anaknya juga diminta mengikuti BPJS Kesehatan.
"Iya buat jaga-jaga aja. Sistemnya juga lebih enak tidak rembesan tapi klaim. Tentu ini sangat membantu," tegasnya.
(maf)