Truk hantam pikap, 4 tewas, 5 luka

Jum'at, 11 April 2014 - 22:37 WIB
Truk hantam pikap, 4...
Truk hantam pikap, 4 tewas, 5 luka
A A A
Sindonews.com - Truk Toyota Rino AA 1686 T menabrak mini bus Daihatsu Grand Max H 1923 LS di Jalan alternatif Salatiga - Magelang tepatnya di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Akibat kejadian yang terjadi pada Jumat malam (11/4/2014) ini empat orang tewas dan lima orang lainnya luka.

Korban tewas yakni, pengemudi truk Supo, Juawaldi, Slamet dan Muahimin. Keempat korban warga Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Sedangkan korban luka adalah Sholikin (30) warga Tegalrejo, Kabupaten Magelang; Suryo Prasojo, warga Bayeman Kota Magelang.

Selain itu korban luka, pengemudi Daihatsu Grand Max, Jumar Prayoga (24) Titik (24) dan Aditya (4). Ketiga korban ini merupakan satu keluarga yang berdomisili di Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Magelang. Kini kelima korban luka di rawat di RSUD Salatiga.

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, kecelakaan tersebut bermula ketika truk maut tersebut melaju dari arah Magelang menuju Salatiga dengan kecepatan tinggi.

Beberapa ratus meter sebelum kejadian, mendadak rem truk tidak berfungsi alias blong.
Pengemudi truk, Supo panik dan tidak bisa mengendalikan laju truk. Truk bermuatan batu bata sebanyak 6.000 unit itu pun terus melaju kencang.

Akhirnya, truk menghantam mobil pikap Daihatsu Grand Max yang melaju di depan. Kedua kendaraan bermotor tersebut masuk langsung terjun kejurang di sisi kiri jalan.

"Laju truk sangat kencang. Dan tabrakan tidak dapat dihindarkan karena sopir truk tidak bisa mengendalikan kemudi," kata Pardi (56) warga Desa Sumogawe.

Sementara itu, salah satu korban luka Solhikin menuturkan, sejak berangkat sopir truk mengemudikan kendaraan dengan kencang dan ugal-ugalan.

"Sejak berangkat, truk melaju dengan kencang. Ditengah perjalanan, rem truk blong dan akhirnya menabrak mobil yang melaju di depan," tuturnya.

Menurut dia, sebelum kejadian penumpang yang berada di bak truk sudah memperingatkan sopir truk untuk tidak ugal-ugalan dan berhati lantaran kondisi jalan banyak tanjakan, turunan dan tikungan tajam. Namun peringatan tersebut tidak diindahkan.

"Saya dan tiga orang teman yang ada di belakang (bak truk) sudah meminta sopir truk untuk mengurangi kecepatan. Tapi permintaan itu tidak dihiraukan. Akhirnya, apa yang saya khawatirkan terjadi. Di tengah perjalanan rem blong dan mengalami kecelakaan," ujarnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2906 seconds (0.1#10.140)