Bawaslu: Pengeroyokan Ketua Panwaslu Makassar sadis!
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad, menyesalkan tindakan pemukulan dan pengeroyokan Ketua Panwaslu Kota Makassar Amir Ilyas oleh petugas KPPS 05, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, kemarin malam.
Menurut Muhammad, aksi tersebut masuk dalam kategori sadisme dan premanisme dalam pemilu. Hal itu disampaikan Muhammad saat menjenguk Amir Ilyas di Rumah Sakit (RS) Grestelina, Makassar.
"Maka itu, kami meminta kepada Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) maupun Kapolri untuk mengusut tuntas peristiwa pemukukan dan pengeroyokan itu," tuntas Muhammad, Kamis (10/4/2014).
Dalam kesempatan itu, Muhammad juga mengaku akan menegur pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan selama ini dinilai tidak benar.
"Soal kasus pidana-nya, kami minta pihak kepolisian mengedepankan proses hukum yang benar," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan SINDOnews, Ketua Panwaslu Kota Makassar, Amir Ilyas mengalami babak-belur akibat dikeroyok sejumlah anggota KPPS di TPS V Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala. Peristiwa itu terjadi Rabu 9 April 2014 malam sekira pukul 21.00 Wita.
Saat itu, rombongan Panwaslu Kota Makassar yang berjumlahkan delapan orang mendatangi TPS V.
Kedatangan sejumlah Panwaslu Kota Makassar ini sebelumnya mendapatkan laporan jika pihak KPPS yang diduga tidak memberikan formulir C1 atau rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada Petugas Pengawas Lapangan (PPL).
"Saya meminta rekap Formulir C1, KPPSnya tidak mau berikan. Saya kemudian dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah diduga petugas KPPS," kata Amir seraya menyebut mengalami luka lebam dan robek di mata kirinya dan pelipis kirinya.
Baca juga:
Ketua Panwaslu Makassar akan dirujuk ke RS Unhas
Ketua Panwaslu Kota Makassar babak belur dikeroyok
Gubernur Sulsel kecam pengeroyokan Ketua Panwaslu Kota Makassar
Menurut Muhammad, aksi tersebut masuk dalam kategori sadisme dan premanisme dalam pemilu. Hal itu disampaikan Muhammad saat menjenguk Amir Ilyas di Rumah Sakit (RS) Grestelina, Makassar.
"Maka itu, kami meminta kepada Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) maupun Kapolri untuk mengusut tuntas peristiwa pemukukan dan pengeroyokan itu," tuntas Muhammad, Kamis (10/4/2014).
Dalam kesempatan itu, Muhammad juga mengaku akan menegur pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan selama ini dinilai tidak benar.
"Soal kasus pidana-nya, kami minta pihak kepolisian mengedepankan proses hukum yang benar," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan SINDOnews, Ketua Panwaslu Kota Makassar, Amir Ilyas mengalami babak-belur akibat dikeroyok sejumlah anggota KPPS di TPS V Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala. Peristiwa itu terjadi Rabu 9 April 2014 malam sekira pukul 21.00 Wita.
Saat itu, rombongan Panwaslu Kota Makassar yang berjumlahkan delapan orang mendatangi TPS V.
Kedatangan sejumlah Panwaslu Kota Makassar ini sebelumnya mendapatkan laporan jika pihak KPPS yang diduga tidak memberikan formulir C1 atau rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada Petugas Pengawas Lapangan (PPL).
"Saya meminta rekap Formulir C1, KPPSnya tidak mau berikan. Saya kemudian dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah diduga petugas KPPS," kata Amir seraya menyebut mengalami luka lebam dan robek di mata kirinya dan pelipis kirinya.
Baca juga:
Ketua Panwaslu Makassar akan dirujuk ke RS Unhas
Ketua Panwaslu Kota Makassar babak belur dikeroyok
Gubernur Sulsel kecam pengeroyokan Ketua Panwaslu Kota Makassar
(rsa)