Evakuasi lokomotif KA Malabar tunggu tanah penyangga rel padat

Rabu, 09 April 2014 - 23:06 WIB
Evakuasi lokomotif KA Malabar tunggu tanah penyangga rel padat
Evakuasi lokomotif KA Malabar tunggu tanah penyangga rel padat
A A A
Sindonews.com - PT KAI memastikan proses evakuasi lokomotif KA Malabar yang anjlok dan terguling di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, menunggu pemadatan tanah penyangga rel sepanjang kurang lebih 200 meter di kawasan tersebut.

Penyebabnya, tanah yang masih labil dengan kondisi cuaca hujan saat ini dikhawatirkan malah membuat tanah kembali bergerak tidak kuat menahan beban kereta yang membawa crane penarik lokomotif tersebut.

Humas PT KAI DAOP 2 Bandung Zunerfin menjelaskan, meskipun kini jalur KA disana telah kembali normal dan bisa dilalui kereta seperti biasa namun upaya perbaikan di lokasi longsor belumlah selesai.

Karena proses pemadatan area lokasi dan pembentengan tebing masih terus dilakukan, setidaknya diperlukan 10 hari kedepan agar seluruh pekerjaan di lokasi selesai seluruhnya termasuk dengan mengevakuasi dan mengangkut lokomotif KA Malabar beserta 2 gerbongnya.

"Nanti setelah tanah di sekitarnya benar-benar padat baru kita akan evakuasi lokomotif dan 2 gerbongnya, seluruh gerbong KA Malabar yang rusak berikut lokomotifnya bakalan dibawa ke Balai Yasa Manggarai, Jakarta guna perbaikan serta evaluasi kelayakan. Kami belum bisa memastikan apa gerbong yang rusak dalam kecelakaan kemarin masih layak untuk dipergunakan kembali atau tidak, terkait nilai kerugian belum bisa memberikan keterangan secara jelas," papar Zunerfin, Rabu (9/4/2014).

PT KAI telah membuat jalur rel kerata api baru yang digeser menjauh bibir tebing atau sekitar tiga meter dari lokasinya semula, begitupun pun telah selesai membuat bantalan rel dan menyambungkan kembali jalur kereta api Bandung - Tasikmalaya seperti kondisi semula.

Guna memperkuat tanah di sekitar lokasi, maka badan jalan bekas longsoran ditopang patok besi berkedalaman 6 meter ditambah beronjol batu.

Hal ini sangat penting agar tidak terjadi kembali pergeseran tanah di lokasi, prosesnya tidak mendapat kendala yang berarti terkecuali dengan faktor cuaca sehingga target perbaikan tetap bisa tercapai.

Baca juga :
Meski sudah diperbaiki, jalur KA selatan belum aman
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5722 seconds (0.1#10.140)