Tanggul darurat Sungai Cipunagara jebol lagi
A
A
A
Sindonews.com - Tanggul darurat Sungai Cipunagara yang terletak di Kampung Cimanggu, Desa Cibalandongjaya, Kecamatan Cibogo, Subang, Jawa Barat, kembali jebol dihantam banjir.
"Akibatnya, saat ini arus air kembali berbelok dan terus terusan menabrak tebing sungai. Kami khawatir, jika tidak segera dibenahi, belasan rumah warga yang berdiri di atas tebing lama-kelamaan bisa terancam longsor," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Cibalandongjaya, Sumarna, kepada SINDO, Jumat 4 April 2014.
Dia menyebutkan, untuk mencegah kerusakan tebing makin parah akibat gerusan sungai, perlu dibangun tembok penahan tebing (TPT) permanen dan menormalisasi aliran sungai supaya kembali lurus. Karena itu, dia
meminta pemerintah, terutama pemprov dan BBWS Citarum, agar segera merealisasikan perbaikan dan pembenahan sungai itu.
"Kami sudah mengusulkan perbaikan sungai ini kepada pemerintah melalui pemkab. Surat pengajuannya sudah kami sampaikan kepada Bina Marga Subang. Kami berharap, perbaikan sungai dan tebing bisa direalisasi tahun ini," katanya.
Tokoh masyarakat Subang, Liza Noorwibowo, menambahkan, perbaikan tebing dan normalisasi aliran Sungai Cipunagara harus secepatnya direalisasikan pemerintah. Sebab, di samping akan menentukan lancar-tidaknya pasokan air irigasi di saat musim kemarau, juga berpotensi membahayakan penduduk setempat lainnya yang tinggal di pinggiran sungai.
"Kalau tebingnya terus-terusan longsor tergerus air, bukan hanya 11 rumah warga saja yang bakal terseret, tapi juga mengancam rumah-rumah warga lainnya yang saat ini jaraknya ke bibir sungai masih relatif jauh. Pemerintah harus cepat tanggap membenahinya," ungkap Liza.
Sebelumnya, sebanyak 12 bangunan terdiri dari satu mesjid dan 11 rumah yang dihuni 10 KK atau 29 jiwa di Kampung Cimanggu RT 04 dan 05 RW 02 Desa Cibalandongjaya Kecamatan Cibogo, terancam ambruk akibat tebing tergerus luapan aliran Sungai Cipunagara.
Belasan rumah tersebut, masing-masing milik Tarmid, Mu'an, Datim, Endang, Mamah, Engkur, Ruhyat, Karnaah, Anis dan Radim.
"Akibatnya, saat ini arus air kembali berbelok dan terus terusan menabrak tebing sungai. Kami khawatir, jika tidak segera dibenahi, belasan rumah warga yang berdiri di atas tebing lama-kelamaan bisa terancam longsor," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Cibalandongjaya, Sumarna, kepada SINDO, Jumat 4 April 2014.
Dia menyebutkan, untuk mencegah kerusakan tebing makin parah akibat gerusan sungai, perlu dibangun tembok penahan tebing (TPT) permanen dan menormalisasi aliran sungai supaya kembali lurus. Karena itu, dia
meminta pemerintah, terutama pemprov dan BBWS Citarum, agar segera merealisasikan perbaikan dan pembenahan sungai itu.
"Kami sudah mengusulkan perbaikan sungai ini kepada pemerintah melalui pemkab. Surat pengajuannya sudah kami sampaikan kepada Bina Marga Subang. Kami berharap, perbaikan sungai dan tebing bisa direalisasi tahun ini," katanya.
Tokoh masyarakat Subang, Liza Noorwibowo, menambahkan, perbaikan tebing dan normalisasi aliran Sungai Cipunagara harus secepatnya direalisasikan pemerintah. Sebab, di samping akan menentukan lancar-tidaknya pasokan air irigasi di saat musim kemarau, juga berpotensi membahayakan penduduk setempat lainnya yang tinggal di pinggiran sungai.
"Kalau tebingnya terus-terusan longsor tergerus air, bukan hanya 11 rumah warga saja yang bakal terseret, tapi juga mengancam rumah-rumah warga lainnya yang saat ini jaraknya ke bibir sungai masih relatif jauh. Pemerintah harus cepat tanggap membenahinya," ungkap Liza.
Sebelumnya, sebanyak 12 bangunan terdiri dari satu mesjid dan 11 rumah yang dihuni 10 KK atau 29 jiwa di Kampung Cimanggu RT 04 dan 05 RW 02 Desa Cibalandongjaya Kecamatan Cibogo, terancam ambruk akibat tebing tergerus luapan aliran Sungai Cipunagara.
Belasan rumah tersebut, masing-masing milik Tarmid, Mu'an, Datim, Endang, Mamah, Engkur, Ruhyat, Karnaah, Anis dan Radim.
(rsa)