Terancam tsunami, aktivitas warga Jayapura berjalan normal
A
A
A
Sindonews.com - Meski Kota Jayapura merupakan salah satu daerah yang terancam gelombang tsunami dampak dari bencana di Chili, namun aktivitas di sana pagi ini terlihat lancar.
Dari pantauan, aktivitas di Pasar Central Hamadi, Kota Jayapura, berlangsung seperti biasanya. Pasar yang dibangun di pinggiran pantai laut Jayapura itu terlihat sibuk oleh para pembeli dan penjual sejak pukul 04.00 dini hari waktu setempat.
Pemandangan yang sama juga terlihat di pasar pelelangan ikan Hamadi. Beberapa nelayan tampaknya baru menyandarkan perahu usai melaut.
"Kami melaut dari kemarin sore, kalau tidak melaut mau makan apa? Kan penghasilan kami dari melaut. Kalau isu-isu tsunami memang kami dengar juga tapi katanya tidak besar dan tidak bahaya, jadi tetap kami melaut." ujar Samsudin, nelayan di pasar Perikanan Hamadi, Kamis (3/4/2014).
Sementara itu, aktivitas sekolah dan perkantoran tetap berjalan seperti biasa. Umumnya warga ketika ditanya, mengaku tidak tahu adanya kabar tsunami yang akan terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Saya tidak tahu kalau mau ada tsunami, kalau dulu waktu tsunami di Jepang kan semua warga sudah heboh dan panik, tapi sekarang warga tidak ada yang heboh-heboh jadi kami juga tidak tau," aku Siti, salah seorang warga Jayapura.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan Amerika Selatan, khususnya negara Chili, diguncang gempa berkekuatan 8 Skala Righter (SR), pada kedalaman 10 km di Pantai Utara Chili atau 240 Barat laut Bombay India.
Gempa ini terjadi sekira pukul 06.46 WIB, Rabu (2/4/2014). Akibat guncangan gempa, telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua.
Gempa dan tsunami telah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia.
"Peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami," kata Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, lewat rilisnya kepada Sindonews.
BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada Posko BNPB. Ada 115 lokasi di kabupaten atau kota dari 19 provinsi di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami nol sampai 0,5 meter. Waktu kedatangan tsunami pada Kamis 3 April 2014, sekira pukul 05.11 WIB, hingga pukul 19.44 WIB. Status peringatan adalah waspada.
Baca juga:
19 provinsi di Indonesia rawan terkena tsunami Chili
Dari pantauan, aktivitas di Pasar Central Hamadi, Kota Jayapura, berlangsung seperti biasanya. Pasar yang dibangun di pinggiran pantai laut Jayapura itu terlihat sibuk oleh para pembeli dan penjual sejak pukul 04.00 dini hari waktu setempat.
Pemandangan yang sama juga terlihat di pasar pelelangan ikan Hamadi. Beberapa nelayan tampaknya baru menyandarkan perahu usai melaut.
"Kami melaut dari kemarin sore, kalau tidak melaut mau makan apa? Kan penghasilan kami dari melaut. Kalau isu-isu tsunami memang kami dengar juga tapi katanya tidak besar dan tidak bahaya, jadi tetap kami melaut." ujar Samsudin, nelayan di pasar Perikanan Hamadi, Kamis (3/4/2014).
Sementara itu, aktivitas sekolah dan perkantoran tetap berjalan seperti biasa. Umumnya warga ketika ditanya, mengaku tidak tahu adanya kabar tsunami yang akan terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Saya tidak tahu kalau mau ada tsunami, kalau dulu waktu tsunami di Jepang kan semua warga sudah heboh dan panik, tapi sekarang warga tidak ada yang heboh-heboh jadi kami juga tidak tau," aku Siti, salah seorang warga Jayapura.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan Amerika Selatan, khususnya negara Chili, diguncang gempa berkekuatan 8 Skala Righter (SR), pada kedalaman 10 km di Pantai Utara Chili atau 240 Barat laut Bombay India.
Gempa ini terjadi sekira pukul 06.46 WIB, Rabu (2/4/2014). Akibat guncangan gempa, telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua.
Gempa dan tsunami telah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia.
"Peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami," kata Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, lewat rilisnya kepada Sindonews.
BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada Posko BNPB. Ada 115 lokasi di kabupaten atau kota dari 19 provinsi di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami nol sampai 0,5 meter. Waktu kedatangan tsunami pada Kamis 3 April 2014, sekira pukul 05.11 WIB, hingga pukul 19.44 WIB. Status peringatan adalah waspada.
Baca juga:
19 provinsi di Indonesia rawan terkena tsunami Chili
(lns)