Hutan Riau masih terbakar, TNI belum boleh pulang
A
A
A
Sindonews.com - Dua hari lagi masa tanggap darurat penanggulangan asap Riau akan berakhir. Namun, kebakaran hutan masih terjadi di kawasan hutan cagar biosfer Giam Siak Kecil, di Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kebakaran terjadi di area penyangga cagar biosfer yang memiliki luas sekitar 100 ribu hektare. Saat ini Satgas terus berupaya memadamkan kebakaran hutan yang belum lama ini diresmikan PBB melalui Unesco itu.
"Saat ini kita terus berupaya memadamkan api di kawasan cagar biosfer. Pemadaman dilakukan melalui darat dan udara. Tapi kita yakin, sebelum kita pulang tidak ada lagi kebakaran," kata Kolonel TNI Bernandus Robert, Juru Bicara Penanggulangan Asap Riau, Rabu (2/4/2014).
Namun dia memastikan, batas waktu penarikan pasukan adalah hari ini. Karena pada 4 April 2014, pasukan TNI yang selama ini berjibaku melawan kebakaran hutan sudah dipulangkan ke Jakarta.
"Intinya semua pasukan sudah harus berada di Pekanbaru," terang Kadispen TNI itu.
Cagar biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu merupakan kawasan konservasi yang pada tahun 2009 diresmikan Unesco. Cagar ini terdiri kawasan inti dan penyangga. Kawasan inti terdiri dari dua suaka margasatwa Bukit Batu dan Giam Siak Kecil. Di sana banyak keanekaragaman flora dan fauna langka.
Sedangkan areal penyangga dikuasai oleh Hutan Tanaman Industri (HTI) Sinar Mas Forestry. Kini, baik kawasan inti dan peyangga cagar biosfer terbakar. Sinar Mas Sinar merupakan perusahaan penginisiasi cagar biosfer.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pulau Sumatera hari ini ditemukan 12 titik api. "Dan satu titik api memang berada di Riau, yakni Kabupaten Bengkalis," kata Staf Analisis BMKG Pekanbaru Didin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya mengentruksikan bahwa penanganan tanggap darurat asap mulai berlaku pada 14 Maret diberi batas waktu sampai 4 April tidak ada lagi kebakaran dan asap.
Sebelumnya, Satgas Penanggulangan Kabut Asap mengklaim berhasil memadamkan seluruh titik api dalam kebakaran hutan dan lahan di Riau, pada Minggu 30 Maret 2014. Hari ini, api dikabarkan kembali muncul satu titik di Indragiri Hilir.
"Sesuai perintah Presiden SBY, operasi terpadu mengatasi api dan asap di Riau dilaksanakan selama tiga minggu sejak 14 Maret 2014, maka operasi berhasil dilakukan dengan baik. Semua personel dan unsur yang terlibat all out," ujar Dansatgas Operasi Terpadu Syamsul Maarif, Selasa 1 April 2014.
Ditambahkan dia, satgas darat, udara, penegakan hukum dan pelayanan kesehatan, telah bekerja efektif. Untuk itu, maka tongkat estafet akan diserahkan kepada Gubernur Riau.
Baca juga:
Padamkam kebakaran di Riau, 1.000 pasukan TNI dipulangkan
Kebakaran terjadi di area penyangga cagar biosfer yang memiliki luas sekitar 100 ribu hektare. Saat ini Satgas terus berupaya memadamkan kebakaran hutan yang belum lama ini diresmikan PBB melalui Unesco itu.
"Saat ini kita terus berupaya memadamkan api di kawasan cagar biosfer. Pemadaman dilakukan melalui darat dan udara. Tapi kita yakin, sebelum kita pulang tidak ada lagi kebakaran," kata Kolonel TNI Bernandus Robert, Juru Bicara Penanggulangan Asap Riau, Rabu (2/4/2014).
Namun dia memastikan, batas waktu penarikan pasukan adalah hari ini. Karena pada 4 April 2014, pasukan TNI yang selama ini berjibaku melawan kebakaran hutan sudah dipulangkan ke Jakarta.
"Intinya semua pasukan sudah harus berada di Pekanbaru," terang Kadispen TNI itu.
Cagar biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu merupakan kawasan konservasi yang pada tahun 2009 diresmikan Unesco. Cagar ini terdiri kawasan inti dan penyangga. Kawasan inti terdiri dari dua suaka margasatwa Bukit Batu dan Giam Siak Kecil. Di sana banyak keanekaragaman flora dan fauna langka.
Sedangkan areal penyangga dikuasai oleh Hutan Tanaman Industri (HTI) Sinar Mas Forestry. Kini, baik kawasan inti dan peyangga cagar biosfer terbakar. Sinar Mas Sinar merupakan perusahaan penginisiasi cagar biosfer.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pulau Sumatera hari ini ditemukan 12 titik api. "Dan satu titik api memang berada di Riau, yakni Kabupaten Bengkalis," kata Staf Analisis BMKG Pekanbaru Didin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya mengentruksikan bahwa penanganan tanggap darurat asap mulai berlaku pada 14 Maret diberi batas waktu sampai 4 April tidak ada lagi kebakaran dan asap.
Sebelumnya, Satgas Penanggulangan Kabut Asap mengklaim berhasil memadamkan seluruh titik api dalam kebakaran hutan dan lahan di Riau, pada Minggu 30 Maret 2014. Hari ini, api dikabarkan kembali muncul satu titik di Indragiri Hilir.
"Sesuai perintah Presiden SBY, operasi terpadu mengatasi api dan asap di Riau dilaksanakan selama tiga minggu sejak 14 Maret 2014, maka operasi berhasil dilakukan dengan baik. Semua personel dan unsur yang terlibat all out," ujar Dansatgas Operasi Terpadu Syamsul Maarif, Selasa 1 April 2014.
Ditambahkan dia, satgas darat, udara, penegakan hukum dan pelayanan kesehatan, telah bekerja efektif. Untuk itu, maka tongkat estafet akan diserahkan kepada Gubernur Riau.
Baca juga:
Padamkam kebakaran di Riau, 1.000 pasukan TNI dipulangkan
(san)