Telan puluhan pil heroin WNA Pakistan kritis
A
A
A
Sindonews.com - Warga Negara Asing (WNA) Pakistan Muhammad Rafiqque (47) nekat menelan puluhan pil narkotika jenis heroin. Aksi pria ini diketahui setelah yang berangkutan ditemukan pingsan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu.
Rafiqque berangkat dari Jakarta, transit di Batam dengan menumpang pesawat Lion Air JT 300.
Karena pingsan Rafiqque langsung dibawa petugas medis bandara ke Rumah Sakit Patar Asih, Kecamatan Beringin, Deliserdang.
Saat hendak menghubungi keluarga dia, nomor ponselnya yang dihubungi menyarankan agar Rafiqque dibawa ke Rumah Sakit Boloni, Medan.
"Dia (Rafiq) saat diantar sama petugas medis bandara bersama maskapai Lion Air dalam keadaan pingsan. Enggak ada keluarganya, tapi karena ada nomor handphone keluarganya, kita telepon langsung. Nah, disitulah enggak ada kejelasan dari keluarganya itu makanya kita tindak lanjuti di Patar Asih," ujar Kepala IGD RS Patar Asih, Romulus Hutapea di RS Patar Asih, Kecamatan Beringin, Senin (24/2/2014).
Pihaknya saat melakukan penanganan medis, Rafiq terlihat kejang-kejang sehingga dilakukan rontgen. "Saat itu kami merasa curiga, ada terlihat butir-butir di dalam perutnya. Disitu kami laporkan ke Polisi," timpal Romulus.
Rafiqque yang positif mengidap jenis morphine ini diberikan air sabun untuk memperlancar proses keluarnya pil warna putih ukuran 3 sentimeter berdiameter 1,5 sentimeter melalui lubang anusnya.
Dari tindakan pertama, perawat medis berhasil mengeluarkan 11 butir pil, lalu 7 butir. Setelah itu, perawat menghentikan proses air sabun itu yang dimasukkan ke dalam mulut tersangka.
"Untuk sementara kita hentikan, karena dilihat kondisinya yang mengkhawatirkan. Masih ada puluhan butir kapsul yang belum dikeluarkan," ungkap Kepala Keperawatan RS Patar Asih, Heni Ginting.
Rafiqque berangkat dari Jakarta, transit di Batam dengan menumpang pesawat Lion Air JT 300.
Karena pingsan Rafiqque langsung dibawa petugas medis bandara ke Rumah Sakit Patar Asih, Kecamatan Beringin, Deliserdang.
Saat hendak menghubungi keluarga dia, nomor ponselnya yang dihubungi menyarankan agar Rafiqque dibawa ke Rumah Sakit Boloni, Medan.
"Dia (Rafiq) saat diantar sama petugas medis bandara bersama maskapai Lion Air dalam keadaan pingsan. Enggak ada keluarganya, tapi karena ada nomor handphone keluarganya, kita telepon langsung. Nah, disitulah enggak ada kejelasan dari keluarganya itu makanya kita tindak lanjuti di Patar Asih," ujar Kepala IGD RS Patar Asih, Romulus Hutapea di RS Patar Asih, Kecamatan Beringin, Senin (24/2/2014).
Pihaknya saat melakukan penanganan medis, Rafiq terlihat kejang-kejang sehingga dilakukan rontgen. "Saat itu kami merasa curiga, ada terlihat butir-butir di dalam perutnya. Disitu kami laporkan ke Polisi," timpal Romulus.
Rafiqque yang positif mengidap jenis morphine ini diberikan air sabun untuk memperlancar proses keluarnya pil warna putih ukuran 3 sentimeter berdiameter 1,5 sentimeter melalui lubang anusnya.
Dari tindakan pertama, perawat medis berhasil mengeluarkan 11 butir pil, lalu 7 butir. Setelah itu, perawat menghentikan proses air sabun itu yang dimasukkan ke dalam mulut tersangka.
"Untuk sementara kita hentikan, karena dilihat kondisinya yang mengkhawatirkan. Masih ada puluhan butir kapsul yang belum dikeluarkan," ungkap Kepala Keperawatan RS Patar Asih, Heni Ginting.
(sms)