11 tewas tertimbun longsor di Kota Jayapura
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang terjadi pada Sabtu 22 Februari 2014 di Kota Jayapura, Papua, telah menyebabkan banjir yang disusul tanah longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, longsor terjadi di tiga lokasi yaitu di Distrik Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan.
"11 orang meninggal dunia, dua orang dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (23/2/2014).
Sedangkan untuk kerugian materil, Sutopo mengungkapkan, sebanyak 15 unit rumah rusak berat dan 40 unit rumah rusak ringan. Saat ini yang dibutuhkan bagi korban longsor tersebut berupa peralatan untuk membersihkan material longsor.
"Peralatan pembersihan lumpur seperti truk, gerobak, cangkul, linggis. Uang duka bagi korban meninggal, bantuan pembangunan rumah yang hancur. Kendala yang terjadi keterbatasan dana," pungkasnya.
Menurut Wali Kota Jayapura Benhur Tommi Mano, banjir dan longsor karena hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura selama sejam, merupakan akibat ulah manusia. Karena hampir semua kawasan konservasi kini sudah menjadi pemukiman warga.
Wali Kota mengaku pihaknya kewalahan mengatur warga yang membangun di kawasan konservasi, namun mereka tetap membangun.
"Besok saya akan perintahkan instansi terkait untuk melihat kembali kawasan-kawasan konservasi dan menghimbau warga untuk tidak lagi membangun di kawasan itu. Karena dampaknya akan sangat besar, seperti yang terjadi saat ini, " kata wali kota.
Sebelumnya, tiga tewas akibat longsor di Jayapura
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, longsor terjadi di tiga lokasi yaitu di Distrik Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan.
"11 orang meninggal dunia, dua orang dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (23/2/2014).
Sedangkan untuk kerugian materil, Sutopo mengungkapkan, sebanyak 15 unit rumah rusak berat dan 40 unit rumah rusak ringan. Saat ini yang dibutuhkan bagi korban longsor tersebut berupa peralatan untuk membersihkan material longsor.
"Peralatan pembersihan lumpur seperti truk, gerobak, cangkul, linggis. Uang duka bagi korban meninggal, bantuan pembangunan rumah yang hancur. Kendala yang terjadi keterbatasan dana," pungkasnya.
Menurut Wali Kota Jayapura Benhur Tommi Mano, banjir dan longsor karena hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura selama sejam, merupakan akibat ulah manusia. Karena hampir semua kawasan konservasi kini sudah menjadi pemukiman warga.
Wali Kota mengaku pihaknya kewalahan mengatur warga yang membangun di kawasan konservasi, namun mereka tetap membangun.
"Besok saya akan perintahkan instansi terkait untuk melihat kembali kawasan-kawasan konservasi dan menghimbau warga untuk tidak lagi membangun di kawasan itu. Karena dampaknya akan sangat besar, seperti yang terjadi saat ini, " kata wali kota.
Sebelumnya, tiga tewas akibat longsor di Jayapura
(maf)