Diduga flu burung, ayam di Bone mati mendadak
A
A
A
Sindonews.com - Tak kurang 40 ekor ayam milik Hasbi (56) warga Jalan Kol Pol Andi Dadi, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone mati mendadak dalam beberapa hari terakhir ini, diduga penyebabnya flu burung.
"Dari 40 ekor ayam kampung peliharaan saya, kini tinggal tiga, itu pun kelihatannya sekarat, yang lainnya sudah mati kemarin." kata Hasbi. Tak pelak kematian ayam yang mendadak membuatnya merugi jutaan rupiah, Hasbi pun segera melaporkannya ke Dinas Peternakan Kabupaten Bone.
Bahkan diduga ayam peternak lain di daerah ini juga mati mendadak yang disebabkan oleh virus flu burung namun tidak melaporkannya ke Dinas Peternakan Kabupaten Bone.
Pihak dinas Peternakan Kabupaten Bone langsung bertindak cepat, dengan turun ke lokasi kandang ayam untuk melakukan observasi serta mengambil sampel bangkai ayam yang mati.
"Untung cepat dilaporkan. dari gejalanya ini flu burung tapi bisa juga ND, kita akan uji lab dulu dari sampel bangkai ayam itu," ujar drh Agusriady dari Dinas Peternakan Kabupaten Bone yang melakukan observasi di kandang ayam milik warga, Jumat (21/2/2014).
Tim dari Dinas Peternakan membedah bangkai ayam yang mati diambil untuk sample penelitian di laboratorium, guna memastikan betul tidaknya terserang virus avian influenza (AI).
"Dari 40 ekor ayam kampung peliharaan saya, kini tinggal tiga, itu pun kelihatannya sekarat, yang lainnya sudah mati kemarin." kata Hasbi. Tak pelak kematian ayam yang mendadak membuatnya merugi jutaan rupiah, Hasbi pun segera melaporkannya ke Dinas Peternakan Kabupaten Bone.
Bahkan diduga ayam peternak lain di daerah ini juga mati mendadak yang disebabkan oleh virus flu burung namun tidak melaporkannya ke Dinas Peternakan Kabupaten Bone.
Pihak dinas Peternakan Kabupaten Bone langsung bertindak cepat, dengan turun ke lokasi kandang ayam untuk melakukan observasi serta mengambil sampel bangkai ayam yang mati.
"Untung cepat dilaporkan. dari gejalanya ini flu burung tapi bisa juga ND, kita akan uji lab dulu dari sampel bangkai ayam itu," ujar drh Agusriady dari Dinas Peternakan Kabupaten Bone yang melakukan observasi di kandang ayam milik warga, Jumat (21/2/2014).
Tim dari Dinas Peternakan membedah bangkai ayam yang mati diambil untuk sample penelitian di laboratorium, guna memastikan betul tidaknya terserang virus avian influenza (AI).
(sms)