Seleksi PNS K2 dicurigai ada permainan curang
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan guru yang tidak lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) K2 mendatangi Kantor DPRD Sinjai. Mereka menduga, proses seleksi yang diumumkan pemerintah diwarnai permainan kecurangan.
"Karena terdapat 50 persen yang lolos dari angka 100, itu terbukti sesuai dengan data yang saya bawa di masa pengabdiannya mulai 2012, bahkan ada yang hanya satu tahun masa kerjanya langsung lolos," ujar Aisyah, perwakilan guru, Kamis (20/2/2014).
Guru TK di Batu Balerang, Kecamatan Sinjai Borong yang sudah mengabdi selama 10 tahun ini juga mempertanyakan nasibnya selaku K2 yang mendaftar kemarin, tetapi tidak diloloskan. Padahal menurutnya, ada yang lolos dengan masa pengabdiannya mulai tahun 2012.
"Sesuai dengan aturan yang ada, bahwa tenaga honor yang masa pengabdiannya tidak cukup 5 tahun tidak boleh mendaftar, tetapi setelah pengumuman dikeluarkan, ternyata yang seratus lolos K2 banyak yang masa pengabdiannya hanya dua tahun, bahkan satu tahun. Ini tidak adil," ungkapnya.
Lain hal yang diungkapkan Ismail, rekan sesama guru. Dia mengatakan, Kelulusan K2 sarat dengan permainan, koneksi dan jual beli dokumentasi masa pengabdian.
"Kelulusan K2 kemarin sangat tidak murni, syarat dengan permainan, karena sesuai dengan data yang saya dapat bahwa di antara beberapa data masa pengabdian yang palsu tidak sesuai dengan bukti masa pengabdiannya dengan keterangan yang dilampirkan saat pendaftar," ungkapnya.
Menanggapi keluhan itu, Musawwir, anggota Komisi II DPRD meminta agar tenaga honor yang datang agar bersabar sambil menunggu pemanggilan BKDD Sinjai. Setelah itu, dewan berjanji akan memproses data K2 yang lolos ini hingga ke Menpan.
"Kami meminta agar tenaga honor lebih bersabar. Setelah hari ini, kami akan memanggil pihak BKDD Sinjai untuk menindak lajuti aspirasinya. Setelah itu, baru kami akan ke Menpan," katanya menenangkan.
Terpisah, Kepala BKD Sinjai Drs.Andi Zainal Arifin saat disambangi di kantornya untuk dimintai komentar, sedang tidak ada di tempat. Begitupun saat telepon selulernya dihubungi sedang tidak aktif.
"Karena terdapat 50 persen yang lolos dari angka 100, itu terbukti sesuai dengan data yang saya bawa di masa pengabdiannya mulai 2012, bahkan ada yang hanya satu tahun masa kerjanya langsung lolos," ujar Aisyah, perwakilan guru, Kamis (20/2/2014).
Guru TK di Batu Balerang, Kecamatan Sinjai Borong yang sudah mengabdi selama 10 tahun ini juga mempertanyakan nasibnya selaku K2 yang mendaftar kemarin, tetapi tidak diloloskan. Padahal menurutnya, ada yang lolos dengan masa pengabdiannya mulai tahun 2012.
"Sesuai dengan aturan yang ada, bahwa tenaga honor yang masa pengabdiannya tidak cukup 5 tahun tidak boleh mendaftar, tetapi setelah pengumuman dikeluarkan, ternyata yang seratus lolos K2 banyak yang masa pengabdiannya hanya dua tahun, bahkan satu tahun. Ini tidak adil," ungkapnya.
Lain hal yang diungkapkan Ismail, rekan sesama guru. Dia mengatakan, Kelulusan K2 sarat dengan permainan, koneksi dan jual beli dokumentasi masa pengabdian.
"Kelulusan K2 kemarin sangat tidak murni, syarat dengan permainan, karena sesuai dengan data yang saya dapat bahwa di antara beberapa data masa pengabdian yang palsu tidak sesuai dengan bukti masa pengabdiannya dengan keterangan yang dilampirkan saat pendaftar," ungkapnya.
Menanggapi keluhan itu, Musawwir, anggota Komisi II DPRD meminta agar tenaga honor yang datang agar bersabar sambil menunggu pemanggilan BKDD Sinjai. Setelah itu, dewan berjanji akan memproses data K2 yang lolos ini hingga ke Menpan.
"Kami meminta agar tenaga honor lebih bersabar. Setelah hari ini, kami akan memanggil pihak BKDD Sinjai untuk menindak lajuti aspirasinya. Setelah itu, baru kami akan ke Menpan," katanya menenangkan.
Terpisah, Kepala BKD Sinjai Drs.Andi Zainal Arifin saat disambangi di kantornya untuk dimintai komentar, sedang tidak ada di tempat. Begitupun saat telepon selulernya dihubungi sedang tidak aktif.
(san)