Video mantan Wali Kota Padang marah tersebar

Sidonews.com - Video Wali Kota Padang Fauzi Bahar saat marah-marah dan menyebut kata-kata tak seharusnya beredar di situs jejaring sosial Youtube. Hingga pukul 13.00 WIB, jumlah pengunjung link situs itu mencapai 7.713 orang.

Video berdurasi lumayan lama itu, terdengar Fauzi bahar mengumpat dengan kata-kata seperti kurang ajar dan anjing.

Video itu merupakan rekamana acara perpisahan dan berakhirnya masa jabatan Fauzi Bahar- Mahyeldi Ansrullah Wali Kota Padang dan Wakilnya di rumah dinas di Jalan Ahmad Yani Padang, Senin 17 Februari lalu.

Di tengah berlangsungnya acara tiba-tiba ratusan masyarakat mengatasnamakan Forum Masyarakat Minangkabau melakukan aksi demontrasi menolak pembangunan mega proyek Lippo senilai Rp1,5 triliun. Aksi itu mendapat blokade, dari kepolisian di persimpangan Jalan Ahmad Yani tersebut, Selasa 18 Februari lalu.

Aksi penolakan itu proyek investasi berupa Rumah Sakit Siloam, Sekolah Pelita Harapan dan Lippo Superblok, dilakukan karena adanya dugaan misi kristenisasi di Kota Padang.

Mendengar aksi , Fauzi Bahar langsung naik pitam dan menuduh Gubenur Sumbar Irwan Prayitno sebagai dalang demo. “Kalau yang demo itu orang Kota Padang biarlah, tapi yang demo itu di luar Kota Padang. Ini disponsori oleh gubenur, Pak Gubenur yang mensponsori seperti tidaklah baik,” tukasnya dalam video itu.

Ia juga menyarankan agar kantor gubernur jangan dijadikan kantornya PKS.

“Gubernur menampung mereka di kantornya, kemudian mengangkut mereka dengan mobil berlambang PKS ke sini, jangan begitulah,” katanya.

Menurutnya, seharusnya gubernur memberikan hal yang baik masa jabatannya. “Ini hari terakhir saya. Kalau PKS juga yang jadi pemimpin kacau negeri ini,” katanya lagi.

Dalam kalimat terakhirnya Fauzi mengatakan kurang ajar dan anjing-anjing semuanya.

Sementara saat pelantikan pejabat (Pj) Wali Kota Padang Erizal Agus, Rabu, 19 Februari 2014 di auditorium gubenur , Irwan Prayitno tidak menyinggung soal kalimat yang dilantorkan oleh Fauzi Bahar.

Gubernur justru memberikan apresiasi terhadapnya mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang atas perjuangan membangun Kota Padang pasca bencana 30 September 2009 lalu.

“Beliau itu sahabat kita, dan sudah saya sudah memaafkannya, soal pernyataan itu mungkin beliau lagi emosi,” ujarnya.

Ia juga membantah tudingan mengerahkan massa. Menurut dia, massa itu datang sendiri ke rumah dinas Wali Kota dan sempat berdemo di kantor gubernur.