Calon rektor Unswagati diminta jalani tes kejiwaan

Senin, 17 Februari 2014 - 17:38 WIB
Calon rektor Unswagati...
Calon rektor Unswagati diminta jalani tes kejiwaan
A A A
Sindonews.com - Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon menuntut calon rektor yang mengikuti pemilihan, pada Sabtu 22 Februari 2014, menjalani tes kejiwaan (psikotest).

Tuntutan itu disampaikan dalam sebuah aksi, disusul pertemuan dengan pihak rektorat di Kampus 1 Unswagati. Sebagaimana diketahui, Rektor Unswagati Djakari Machmud yang telah menjabat dua kali mengundurkan diri per 1 Februari 2014.

Selain tes kejiwaan, calon rektor yang terdaftar pun didesak menjalani uji kelayakan dan kepatutan melalui audiensi dengan para perwakilan mahasiswa dari tujuh fakultas di Unswagati.

“Kami juga menuntut panitia pemilihan rektor, senat, dan yayasan, bersih dari intervensi serta politisasi pihak manapun,” kata seorang mahasiswa, Henricko, di hadapan pelaksana teknis (Plt) Syaekhul Anwar bersama jajaran rektorat, Senin (17/2/2014).

Terhadap pihak Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati Cirebon, mahasiswa juga meminta agar setiap kebijakan yang dibuat lebih bijaksana. Kebijakan yang dipandang tidak bijaksana itu adalah ditetapkannya Djakaria, sebagai rektor ketiga kalinya dari yang seharusnya dua kali.

Hal inilah yang selanjutnya dipersoalkan hingga mengakibatkan semua produk hukum Unswagati batal demi hukum, pasca pengunduran diri Djakaria. Salah satunya penarikan kembali 1.090 ijazah milik lulusan Unswagati yang diwisuda pertengahan Januari 2014 yang ditandatangani Djakaria saat menjabat rektor.

Plt Rektor Unswagati Syaekhul Anwar mengatakan, untuk melaksanakan prikotest terhadap para calon rektor baru sangat mendesak. Pasalnya, selama proses pemilihan yang memakan waktu enam hari, sejak dimulainya pendaftaran pada Senin 17 Februari 2014 hingga Kamis 20 Februari 2014. Hanya ada satu hari masa jeda, pada Jumat 21 Februari 2014.

Sementara Sabtu 22 Februari 2014, pemilihan rektor baru akan dilaksanakan. Kemudian, permintaan mahasiswa untuk melaksanakan psikotest disetujui.

“Pada hari pemilihan, mahasiswa, dosen, alumni, bahkan media, akan diundang pula. Saya minta mahasiswa kawal juga kalau memang ada yang janggal, laporkan saja,” tegas dia.

Para calon rektor harus berpendidikan doktor dan memiliki jabatan fungsional serendah-rendahnya Lektor Kepala, memiliki pengalaman manajerial minimal empat tahun, dan tidak pernah dipidana. Syaekhul lebih jauh menjamin pemilihan rektor kali ini lebih transparan dan didasarkan asas keadilan serta kejujuran.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)