Injak kepala jamaah saat ceramah, MUI kecam Hariri
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengaku prihatin dengan tindakan kekerasan yang dilakukan Ustaz Hariri saat ceramah di Nagrak, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Kita menyayangkan, prihatin dengan tindakan yang dilakukan ustaz," ujar Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/2/2014).
Apa yang dilakukan Hariri dinilai tidak patut dilakukan seorang ustaz. "Itu tindakan kekerasan terhadap orang lain, di depan jamaah, di depan publik. Itu sangat tidak pantas," tegasnya.
Rafani mengatakan, apapun persoalannya, Ustaz Hariri harusnya tidak melakukan perbuatan itu. "Penceramah itu harus jadi panutan, teladan bagi lingkungan jamaah, masyarakat, dan lingkungan lain yang lebih luas," ungkapnya.
Dia pun yakin, Hariri sering berceramah dan mengingatkan umat Islam untuk berbuat kebaikan, bersabar, menahan amarah, dan segala kebaikan lainnya.
Hal itu yang kemudian harus dicontohkan Ustaz Hariri, bukan sekedar menyampaikan teori-teori. Tapi Ustaz Hariri harus menampilkan sikap seperti yang selama ini disampaikannya ke masyarakat.
"Salah satu indikator keberhasilan seorang dai itu apabila dia mampu memperlihatkan keteladanan, mampu membuktikan apa yang dia ucapkan," tukasnya.
Seperti diketahui, dalam video berdurasi tiga menit lima detik itu, awalnya memperlihatkan tulisan 'Ustaz Hariri Nyuruh Cium Kakinya dan Injak Kepala Orang Saat Ceramah'. Pada detik-detik awal video terlihat sang ustaz tengah menceramahi seorang pria yang mengenakan jaket kulit.
Sang ustaz yang mengenakan pakaian dan turban serba putih itu duduk di sebuah bangku yang ada di atas panggung. Sementara korban berdiri di depan panggung dengan wajah tertunduk.
Sambil menunjuk-nunjuk korban, Hariri meminta kepada para jamaah lain untuk mendoakan pria yang dimarahinya agar kembali kejalan yang benar dengan disertai amin dari para jamaah.
Pada menit ke satu, detik ke-53, Hariri yang telah mendoakan korban pun menepuk pundak korban seolah telah memaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Bahkan sang korban pun dipersilakan beranjak dari tempatnya berdiri.
Sebelum korban pergi, Hariri sempat memanggil dan memintanya untuk bersalaman. Namun tangan korban ditarik hingga dia tertunduk maju mengikuti tangannya.
Pada menit kedua, detik ke-15, Hariri langsung beranjak dari kursinya dan langsung mengujamkan dengkulnya kearah kepala korban layaknya seseorang yang memiting kepala. Tindakan ustaz ini kontan mengejutkan para jamaah yang hadir.
Adegan itu cukup lama hingga akhirnya seorang ustaz lainnya yang berada di atas panggung menarik Hariri. Sementara salah seorang jamaah lain yang berada di bawah panggung, langsung menarik korban agar menjauhi Hariri yang tengah emosi.
"Kita menyayangkan, prihatin dengan tindakan yang dilakukan ustaz," ujar Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/2/2014).
Apa yang dilakukan Hariri dinilai tidak patut dilakukan seorang ustaz. "Itu tindakan kekerasan terhadap orang lain, di depan jamaah, di depan publik. Itu sangat tidak pantas," tegasnya.
Rafani mengatakan, apapun persoalannya, Ustaz Hariri harusnya tidak melakukan perbuatan itu. "Penceramah itu harus jadi panutan, teladan bagi lingkungan jamaah, masyarakat, dan lingkungan lain yang lebih luas," ungkapnya.
Dia pun yakin, Hariri sering berceramah dan mengingatkan umat Islam untuk berbuat kebaikan, bersabar, menahan amarah, dan segala kebaikan lainnya.
Hal itu yang kemudian harus dicontohkan Ustaz Hariri, bukan sekedar menyampaikan teori-teori. Tapi Ustaz Hariri harus menampilkan sikap seperti yang selama ini disampaikannya ke masyarakat.
"Salah satu indikator keberhasilan seorang dai itu apabila dia mampu memperlihatkan keteladanan, mampu membuktikan apa yang dia ucapkan," tukasnya.
Seperti diketahui, dalam video berdurasi tiga menit lima detik itu, awalnya memperlihatkan tulisan 'Ustaz Hariri Nyuruh Cium Kakinya dan Injak Kepala Orang Saat Ceramah'. Pada detik-detik awal video terlihat sang ustaz tengah menceramahi seorang pria yang mengenakan jaket kulit.
Sang ustaz yang mengenakan pakaian dan turban serba putih itu duduk di sebuah bangku yang ada di atas panggung. Sementara korban berdiri di depan panggung dengan wajah tertunduk.
Sambil menunjuk-nunjuk korban, Hariri meminta kepada para jamaah lain untuk mendoakan pria yang dimarahinya agar kembali kejalan yang benar dengan disertai amin dari para jamaah.
Pada menit ke satu, detik ke-53, Hariri yang telah mendoakan korban pun menepuk pundak korban seolah telah memaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Bahkan sang korban pun dipersilakan beranjak dari tempatnya berdiri.
Sebelum korban pergi, Hariri sempat memanggil dan memintanya untuk bersalaman. Namun tangan korban ditarik hingga dia tertunduk maju mengikuti tangannya.
Pada menit kedua, detik ke-15, Hariri langsung beranjak dari kursinya dan langsung mengujamkan dengkulnya kearah kepala korban layaknya seseorang yang memiting kepala. Tindakan ustaz ini kontan mengejutkan para jamaah yang hadir.
Adegan itu cukup lama hingga akhirnya seorang ustaz lainnya yang berada di atas panggung menarik Hariri. Sementara salah seorang jamaah lain yang berada di bawah panggung, langsung menarik korban agar menjauhi Hariri yang tengah emosi.
(san)