Pengamat hukum: Jebloskan kembali Corby ke bui

Pengamat hukum: Jebloskan kembali Corby ke bui
A
A
A
Sindonews.com - Sikap Ratu Mariyuana Schapelle Leigh Corby (37) yang memilih tinggal di vila mewah, bukan di rumah Marcedes sang kakak yang menjaminnya, di Gang Lotering No.14, Kuta, merupakan bentuk pelanggaran dari pembebasan bersayaratnya.
Pengamat Hukum Ketut Sukawati Lanang Perbawa menilai, negara telah dibuat lemah seorang Corby. Menurutnya, Corby sudah sangat jelas melakukan kejahatan narkoba. Tetapi, negara malah memberikan remisi sampai 40 bulan, grasi Presiden dalam pengurangan tahanan lima tahun, dan mendapatkan pembebasan bersyarat.
”Artinya begitu baik, begitu spesial Corby dimata negara Indonesia. Sehingga mendapatkan hak spesial,” ucap Lanang, kepada wartawan, Selasa (11/2/2014).
Ketika pemerintah begitu baik terhadap Corby, dia justru membuat ulah dengan tidak disiplin. Masih segar dalam benak masyarakat, selama di Lapas Corby mengaku sakit tetapi pergi ke salon dan membawa ponsel. "Sekarang sudah mendapatkan PB malah tinggal di vila," tukas mantan Ketua KPU Bali itu.
Yang mengagetkan lagi, Corby dikabarkan untuk kepentingan wawancara ekslusif bakal dibayar Rp32 miliar. ”Jelas ini pelecehan terhadap Indonesia, terhadap simbol negara. Presiden SBY sudah berbaik hati, malah yang dikasih hati nakalnya minta ampun,” krtiiknya.
Dengan kondisi Corby yang sudah tidak disiplin, berani tidak mengikuti aturan, harusnya pemerintah bersikap tegas. Jika dibiarkan, Corby malah akan membahayakn penegakan hukum di Bali.
"Tidak ada lagi alasan untuk tidak menegakan aturan. Corby mesti diberi peringatan, bahkan semestinya langsung dijebloskan ke bui," tegasnya.
Pengamat Hukum Ketut Sukawati Lanang Perbawa menilai, negara telah dibuat lemah seorang Corby. Menurutnya, Corby sudah sangat jelas melakukan kejahatan narkoba. Tetapi, negara malah memberikan remisi sampai 40 bulan, grasi Presiden dalam pengurangan tahanan lima tahun, dan mendapatkan pembebasan bersyarat.
”Artinya begitu baik, begitu spesial Corby dimata negara Indonesia. Sehingga mendapatkan hak spesial,” ucap Lanang, kepada wartawan, Selasa (11/2/2014).
Ketika pemerintah begitu baik terhadap Corby, dia justru membuat ulah dengan tidak disiplin. Masih segar dalam benak masyarakat, selama di Lapas Corby mengaku sakit tetapi pergi ke salon dan membawa ponsel. "Sekarang sudah mendapatkan PB malah tinggal di vila," tukas mantan Ketua KPU Bali itu.
Yang mengagetkan lagi, Corby dikabarkan untuk kepentingan wawancara ekslusif bakal dibayar Rp32 miliar. ”Jelas ini pelecehan terhadap Indonesia, terhadap simbol negara. Presiden SBY sudah berbaik hati, malah yang dikasih hati nakalnya minta ampun,” krtiiknya.
Dengan kondisi Corby yang sudah tidak disiplin, berani tidak mengikuti aturan, harusnya pemerintah bersikap tegas. Jika dibiarkan, Corby malah akan membahayakn penegakan hukum di Bali.
"Tidak ada lagi alasan untuk tidak menegakan aturan. Corby mesti diberi peringatan, bahkan semestinya langsung dijebloskan ke bui," tegasnya.
(san)