Satu peluru di perut Iptu Daud belum dikeluarkan

Selasa, 11 Februari 2014 - 16:29 WIB
Satu peluru di perut Iptu Daud belum dikeluarkan
Satu peluru di perut Iptu Daud belum dikeluarkan
A A A
Sindonews - Dokter kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, masih berusaha mengeluarkan satu butir peluru yang masih bersarang di tubuh Iptu H Muhammad Daud.

Para medis yang melakukan visum telah berhasil mengeluarkan satu butir peluru di bagian dada pada pukul 12.15 Wita. Sebelumnya korban yang mengalami luka tembak dua kali di bagian dada dan di perut. Namun namun satu peluru di bagian perut belum ditemukan hingga harus dilakukan rontgen untuk mengetahui letaknya.

"Satu peluru di perut masih dicari sehingga dia di-rontgen. Hasil visum ini baru diketahui 1-2 minggu ke depan," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi, Selasa (11/2/2014).

Menurut Endi, Daud tewas setelah ditembak dari jarak dekat oleh pria misterius di depan rumahnya, tadi subuh. Perwira pertama Polri ini meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.

Nur Fitriana, salah satu putri Daud, mengaku sangat kehilangan sosok ayahnya. Daud, merupakan sosok pelindung di dalam keluarga. Semasa hidup, dia selalu mendidik keluarganya untuk taat beribadah. Pria ini juga dikenal ramah terhadap semua orang yang dikenalnya.

Anggota Intelkam Polres Gowa, yang tewas tertembak dini hari kemarin ini juga diduga sebagai informan bagi Polda Sulselbar untuk mengungkap jaringan teroris yang ada di Poso, Sulawesi Tengah.

Di lingkungan rumahnya, Pallantikang, Kecamatan Somba Opu, Sungguminasa, Gowa kerap dipanggil ustaz.

Kendati demikian, jajaran Polda Sulselbar masih tertutup dengan tewasnya Daud yang telah bertugas menjadi anggota Intelkam selama 10 tahun lebih itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jaringan terorisme di Poso diduga masuk ke Sulsel. Dalam hal ini, di lokasi perbatasan trans Mamuju Utara Sulawesi Barat (Sulbar) yang sebelumnya dijaga ketat aparat Brimob. Kendati demikian, hanya beberapa waktu pasca tembak menembak di Poso, juga terjadi penembakan di Gowa, Sulsel.

Sebelumnya, Wakil Kepala Kepolisian Komjen Pol Oegroseno saat berkunjung ke Sulsel, Sabtu 8 Februari pekan lalu mengatakan, jika aksi terorisme jauh masuk ke Sulsel pasca baku tembak terorisme dan polisi di Poso, Sulteng. Bahkan, jelang kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Sulsel dan pengamanan pemilu dinilainya aman.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6581 seconds (0.1#10.140)