Jenazah terduga teroris Poso dibawa ke kampung halaman
A
A
A
Sindonews.com - Satu jenazah terduga anggota sipil bersenjata di Poso, berinisial A alias F, sore ini dijemput pihak keluarga. Rencananya, jenazah akan dibawa ke kampung halaman orangtua, di Desa Pinedapa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sehari sebelumnya, ibu korban telah melakukan tes DNA untuk memastikan bahwa korban yang tertembak saat kontak senjata di Poso adalah anaknya. Jenazah A alias F dibawa dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu.
Selain ibu korban, kakak, serta istri dan anak korban, juga turut menjemput jenazah. Kepada wartawan, ibu korban mengatakan, anaknya tewas tertembak saat terjadi kontak senjata dengan Satuan Brimob Polda Sulteng.
"Setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar, saya langsung mendatangi Polres Poso, untuk memastikan bahwa korban yang tewas tertembak tersebut adalah anak saya," ujar ibunda A, kepada wartawan, Senin (10/2/2014).
Keluarga membantah jika anaknya adalah anggota teroris jaringan Santoso yang selama ini menjadi target densus. Dimata keluarga, A alias F adalah seorang pekerja keras.
Menurut keluarga, A sehari-harinya bekerja sebagai seorang petani dan tukang sensor pohon di hutan. A meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berumur empat tahun.
Rencananya, jenazah A akan dikebumikan di kampung halaman orangtuanya, di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir. Sementara satu jenazah lagi, hingga kini belum diketahui identitasnya.
Sehari sebelumnya, ibu korban telah melakukan tes DNA untuk memastikan bahwa korban yang tertembak saat kontak senjata di Poso adalah anaknya. Jenazah A alias F dibawa dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu.
Selain ibu korban, kakak, serta istri dan anak korban, juga turut menjemput jenazah. Kepada wartawan, ibu korban mengatakan, anaknya tewas tertembak saat terjadi kontak senjata dengan Satuan Brimob Polda Sulteng.
"Setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar, saya langsung mendatangi Polres Poso, untuk memastikan bahwa korban yang tewas tertembak tersebut adalah anak saya," ujar ibunda A, kepada wartawan, Senin (10/2/2014).
Keluarga membantah jika anaknya adalah anggota teroris jaringan Santoso yang selama ini menjadi target densus. Dimata keluarga, A alias F adalah seorang pekerja keras.
Menurut keluarga, A sehari-harinya bekerja sebagai seorang petani dan tukang sensor pohon di hutan. A meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berumur empat tahun.
Rencananya, jenazah A akan dikebumikan di kampung halaman orangtuanya, di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir. Sementara satu jenazah lagi, hingga kini belum diketahui identitasnya.
(san)