UGM tunggu laporan dari Polres Sleman soal penipuan

Rabu, 05 Februari 2014 - 20:11 WIB
UGM tunggu laporan dari Polres Sleman soal penipuan
UGM tunggu laporan dari Polres Sleman soal penipuan
A A A
Sindonews.com - Pihak UGM belum menerima laporan terkait kasus penipuan menjanjikan masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM yang saat ini ditangani Polres Sleman. Sehingga pihaknya belum menentukan langkah apa yang akan diambil.

"Kami tentu harus menerima laporan terlebih dahulu dari kepolisian sebelum melakukan pengecekan apakah benar tersangka yang ditangkap merupakan karyawan UGM ataupun mahasiswa kami. Bisa jadi memang ada nama yang sama atau bisa juga tersangka benar merupakan karyawan dan mahasiswa kami," terang Kepala Bagian Humas UGM Wijayanti SIP MSc, Rabu (4/2/2014).

Wiwit panggilan Kabag Humas UGM ini mengatakan, pihaknya baru sebatas
mendengar kabar adanya keterlibatan satu PNS UGM bagian administrasi dan satu mahasiswa UGM dalam kasus penipuan itu.

Maka pihaknya tidak segan-segan menindak dan menjatuhkan sanksi jika keduanya memang benar-benar karyawan dan mahasiswa UGM.

"Jika tersangka yang dimaksud benar karyawan dan mahasiswa kami, tentu akan kami proses dan dikenai sanksi kepegawaian,"tegasnya.

Sanksi terberat pemecatan sebagai karyawan maupun mahasiswa.

"Kami juga bersyukur tersangka bisa ditangkap. Karena selama ini, isu maupun kasus penipuan semacam ini sudah cukup sering terjadi bahkan bisa dikatakan memprihatinkan," tuturnya.

Disinggung mengenai kasus serupa sebelumnya, Wiwit mengakui, cukup banyak pihak atau korban penipuan yang melapor pada UGM karena merasa telah dirugikan.

Namun sayangnya, selain data yang kurang jelas, UGM bukanlah pihak yang berwenang melakukan investigasi dan penyelidikan. Pihaknya selalu menyarankan para korban untuk melaporkan kasus tersebut pada pihak yang berwajib.

Praktik penipuan sendiri terjadi pada penerimaan mahasiswa baru UGM tahun 2013 lalu untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM) UGM atau yang biasa disebut Ujian Masuk (UM) UGM.

Jumlah korban cukup banyak dan kerugian materi pun terbilang mencengangkan. Para tersangka menjanjikan para korban dapat menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM jika membayar sejumlah uang. Jumlah uang yang dibayarkan pun bervariasi antara Rp100juta-Rp700juta.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7218 seconds (0.1#10.140)