Ribuan warga Jombang salat gaib untuk KH Sahal
A
A
A
Sindonews.com - Duka atas meninggalnya KH Sahal Mahfud juga dirasakan warga Nahdiyin di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Siang ini, ribuan warga, bersama santri menggelar salat gaib untuk arwah KH Sahal, di masjid Pondok Pesantren Tebu Ireng.
Salat gaib juga digelar hampir di seluruh masjid, di Kabupaten Jombang usai menjalankan ibadah salat Jumat. Dalam salat tersebut, warga menggelar doa bersama agar arwah Ketua Majelis Ulama Indonesia yang juga Rais Aam PBNU itu diampuni segala dosanya, serta diberi tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Bagi warga Nahdiyin, KH Sahal Mahfud merupakan sosok yang sudah tidak asing, karena besarnya peran tokoh kharismatik itu dalam tubuh NU. Di antaranya adalah pemikiran-pemikirannya tentang ilmu fiqih sosial yang banyak dianut masyarakat.
KH Sahal Mahfud juga dikenal sebagai tokoh yang paling getol mempertahankan posisi NU agar tidak masuk dan terseret dalam politik praktis.
Bahkan, meski ratusan tokoh NU lainnya sudah banyak yang terseret ke dalam dunia politik, KH Sahal tetap menjadi satu-satunya tokoh panutan yang konsisten menjaga netralitas NU.
KH Sholahudin Wahid, cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari mengakui, NU sangat kehilangan atas meninggalnya KH Sahal. Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini berharap, akan ada tokoh NU lainnya yang dapat segera menggantikan peran almarhum KH Sahal untuk menjaga NU dan ummat.
Salat gaib juga digelar hampir di seluruh masjid, di Kabupaten Jombang usai menjalankan ibadah salat Jumat. Dalam salat tersebut, warga menggelar doa bersama agar arwah Ketua Majelis Ulama Indonesia yang juga Rais Aam PBNU itu diampuni segala dosanya, serta diberi tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Bagi warga Nahdiyin, KH Sahal Mahfud merupakan sosok yang sudah tidak asing, karena besarnya peran tokoh kharismatik itu dalam tubuh NU. Di antaranya adalah pemikiran-pemikirannya tentang ilmu fiqih sosial yang banyak dianut masyarakat.
KH Sahal Mahfud juga dikenal sebagai tokoh yang paling getol mempertahankan posisi NU agar tidak masuk dan terseret dalam politik praktis.
Bahkan, meski ratusan tokoh NU lainnya sudah banyak yang terseret ke dalam dunia politik, KH Sahal tetap menjadi satu-satunya tokoh panutan yang konsisten menjaga netralitas NU.
KH Sholahudin Wahid, cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari mengakui, NU sangat kehilangan atas meninggalnya KH Sahal. Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini berharap, akan ada tokoh NU lainnya yang dapat segera menggantikan peran almarhum KH Sahal untuk menjaga NU dan ummat.
(san)