Longsor hancurkan 32 rumah di Sukorejo
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 32 rumah di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, mengalami rusak parah akibat tanah longsor. Ratusan warga yang menempati kawasan itu terpaksa harus mengungsi.
Ke-32 rumah itu, terletak di RT03 dan RT06 RW10, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang, dengan rincian tujuh rumah di RT03 dan 25 rumah di RT06. Hampir semua rumah di lokasi itu roboh dan rata dengan tanah.
Menurut keterangan warga setempat, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 07.00 WIB. Mereka yang sedang berada di rumah dikejutkan dengan tanah di rumah mereka bergoyang.
"Awalnya seperti gempa, kemudian terdengar suara retakan rumah. Warga kemudian menjerit dan berlarian ke luar," kata Agus Kushendratno (46), warga sekaligus Ketua RT06, kepada wartawan, Kamis (23/1/2014).
Agus mengaku, tanda-tanda longsor sudah terjadi sejak Minggu 19 Januari 2014. "Sejak Minggu pagi sudah ada tanda-tanda longsor, makanya saya menyuruh keluarga untuk tidak tinggal di rumah," imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor itu. Hanya saja, rumah-rumah warga yang terkena musibah itu semuanya rusak berat dan tidak dapat dihuni kembali. "Kami mengimbau untuk tidak menghuni rumah-rumah itu, karena dikhawatirkan longsor susulan kembali terjadi," kata ketua RW10 Eko Raharjo.
Warga nantinya akan dievakuasi dan diungsikan di beberapa titik, seperti di balai RT dan tenda darurat yang disiapkan oleh pihak Polrestabes Semarang, juga Arhanudse Semarang. "Ada tiga lokasi yang sudah disiapkan bagi warga," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono saat meninjau lokasi kejadian menuturkan, pihaknya telah menerjunkan personel untuk mengamankan rumah, dan serta perkantoran yang ditinggalkan warga karena terkena banjir dan tanah longsor.
"Yang penting menyelamatkan diri dulu, mengenai harta benda, kami sudah siapkan personel untuk menjaga kantor atau rumah yang ditinggalkan," terangnya.
Dia menambahkan, ada satu satuan setingkat kompi pasukan yang diterjunkan untuk pengamanan saat terjadinya bencana di Semarang. Pasukan itu di bagi ke berbagai titik lokasi musibah.
Sementara untuk longsor di Trangkil Baru itu, Polrestabes Semarang menyiagakan dua kompi pasukan untuk menjaga kampung yang ditinggalkan warga untuk mengungsi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian di lokasi bencana.
"Silakan barang-barangnya diambil dulu, rumah ditinggal saja dan jangan ditempati, karena musibah dapat terjadi sewaktu-waktu," imbuhnya.
Ke-32 rumah itu, terletak di RT03 dan RT06 RW10, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang, dengan rincian tujuh rumah di RT03 dan 25 rumah di RT06. Hampir semua rumah di lokasi itu roboh dan rata dengan tanah.
Menurut keterangan warga setempat, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 07.00 WIB. Mereka yang sedang berada di rumah dikejutkan dengan tanah di rumah mereka bergoyang.
"Awalnya seperti gempa, kemudian terdengar suara retakan rumah. Warga kemudian menjerit dan berlarian ke luar," kata Agus Kushendratno (46), warga sekaligus Ketua RT06, kepada wartawan, Kamis (23/1/2014).
Agus mengaku, tanda-tanda longsor sudah terjadi sejak Minggu 19 Januari 2014. "Sejak Minggu pagi sudah ada tanda-tanda longsor, makanya saya menyuruh keluarga untuk tidak tinggal di rumah," imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor itu. Hanya saja, rumah-rumah warga yang terkena musibah itu semuanya rusak berat dan tidak dapat dihuni kembali. "Kami mengimbau untuk tidak menghuni rumah-rumah itu, karena dikhawatirkan longsor susulan kembali terjadi," kata ketua RW10 Eko Raharjo.
Warga nantinya akan dievakuasi dan diungsikan di beberapa titik, seperti di balai RT dan tenda darurat yang disiapkan oleh pihak Polrestabes Semarang, juga Arhanudse Semarang. "Ada tiga lokasi yang sudah disiapkan bagi warga," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono saat meninjau lokasi kejadian menuturkan, pihaknya telah menerjunkan personel untuk mengamankan rumah, dan serta perkantoran yang ditinggalkan warga karena terkena banjir dan tanah longsor.
"Yang penting menyelamatkan diri dulu, mengenai harta benda, kami sudah siapkan personel untuk menjaga kantor atau rumah yang ditinggalkan," terangnya.
Dia menambahkan, ada satu satuan setingkat kompi pasukan yang diterjunkan untuk pengamanan saat terjadinya bencana di Semarang. Pasukan itu di bagi ke berbagai titik lokasi musibah.
Sementara untuk longsor di Trangkil Baru itu, Polrestabes Semarang menyiagakan dua kompi pasukan untuk menjaga kampung yang ditinggalkan warga untuk mengungsi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian di lokasi bencana.
"Silakan barang-barangnya diambil dulu, rumah ditinggal saja dan jangan ditempati, karena musibah dapat terjadi sewaktu-waktu," imbuhnya.
(san)