Kota Palu banjir, sekolah liburkan siswa
Kota Palu banjir, sekolah liburkan siswa
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengakibatkan sejumlah sekolah memilih untuk meliburkan anak didiknya.
Seperti yang terpantau di Sekolah Dasar (SD) Inpres Negeri Silae, dan Taman Kanak-kanak (TK) Alkhairat, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi. Meski diliburkan, para siswa justru lebih memilih membersihkan sekolah mereka bersama para guru dari kotoran lumpur.
Berdasarkan pantauan, seluruh pekarangan sekolah dipenuhi air dan material lumpur bekas banjir kemarin. Seluruh peralatan sekolah seperti kursi dan meja pun terpaksa disusun bertingkat ke atas.
"Kami terpaksa meliburkan para siswa karena melihat keadaan sekolah yang tidak layak untuk dipakai belajar para siswa. Semua peralatan sekolah, kotor pasca terjangan banjir kemarin. Bahkan buku-buku perpustakaan milik sekolah juga rusak semua," jelas salah seorang guru SDN Silae, Nirwana Novita Sari, Jumat (17/1/2014).
Nirwana juga menambahkan, sekolah tersebut baru kali ini terendam banjir. Pihaknya mengaku masih akan meliburkan siswa hingga genangan air dan material lumpur bersih dari sekolah mereka.
Diketahui, banjir mulai terjadi sekira pukul 10.00 Wita kemarin. Banjir terparah menggenangi tiga wilayah di Kota Palu, yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Ulujadi dan Kecamatan Tatanga.
Di Palu Barat, banjir menggenangi rumah-rumah warga di Kelurahan Kampung Lere, Kampung Baru, dan Kabonena. Sementara di Kecamatan Ulujadi, banjir merendam rumah-rumah warga di Kelurahan Silae.
Sedangkan di Kecamatan Tatanga, luapan air Sungai Palupi meluber hingga merendam rumah dan jalan raya di Kelurahan Palupi, Tatanga dan Nunu.
Baca:
Sebagian Kota Palu juga terendam banjir
Seperti yang terpantau di Sekolah Dasar (SD) Inpres Negeri Silae, dan Taman Kanak-kanak (TK) Alkhairat, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi. Meski diliburkan, para siswa justru lebih memilih membersihkan sekolah mereka bersama para guru dari kotoran lumpur.
Berdasarkan pantauan, seluruh pekarangan sekolah dipenuhi air dan material lumpur bekas banjir kemarin. Seluruh peralatan sekolah seperti kursi dan meja pun terpaksa disusun bertingkat ke atas.
"Kami terpaksa meliburkan para siswa karena melihat keadaan sekolah yang tidak layak untuk dipakai belajar para siswa. Semua peralatan sekolah, kotor pasca terjangan banjir kemarin. Bahkan buku-buku perpustakaan milik sekolah juga rusak semua," jelas salah seorang guru SDN Silae, Nirwana Novita Sari, Jumat (17/1/2014).
Nirwana juga menambahkan, sekolah tersebut baru kali ini terendam banjir. Pihaknya mengaku masih akan meliburkan siswa hingga genangan air dan material lumpur bersih dari sekolah mereka.
Diketahui, banjir mulai terjadi sekira pukul 10.00 Wita kemarin. Banjir terparah menggenangi tiga wilayah di Kota Palu, yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Ulujadi dan Kecamatan Tatanga.
Di Palu Barat, banjir menggenangi rumah-rumah warga di Kelurahan Kampung Lere, Kampung Baru, dan Kabonena. Sementara di Kecamatan Ulujadi, banjir merendam rumah-rumah warga di Kelurahan Silae.
Sedangkan di Kecamatan Tatanga, luapan air Sungai Palupi meluber hingga merendam rumah dan jalan raya di Kelurahan Palupi, Tatanga dan Nunu.
Baca:
Sebagian Kota Palu juga terendam banjir
(rsa)
Explore More