Banyak korupsi sembunyi di balik peraturan
A
A
A
Sindonews.com - Calon Wakil Presiden Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo mengatakan, banyak yang perlu dilakukan untuk membenahi kondisi negeri yang memprihatinkan. Salah satunya adalah persoalan korupsi.
Korupsi di Indonesia perlu diberantas sampai ke akar-akarnya. Itu demi menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera.
Pria yang akrab disapa HT itu lalu sedikit mengungkap praktik korupsi di Indonesia. "Banyak korupsi yang bersembunyi di balik peraturan," kata HT dalam Dialog Tokoh Masyarakat Jawa Barat Untuk Perubahan Bangsa di Hotel Grand Serela, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2014).
Contoh korupsi yang sembunyi di balik peraturan adalah dalam proses tender. Syarat tender dibuat sesulit mungkin sehingga hanya perusahaan tertentu yang bisa ikut tender. Atau informasi tender disampaikan dengan sangat mendadak.
Hal seperti itu harus diberantas karena jadi salah satu celah terjadinya korupsi. Ia pun meminta pihak terkait tidak hanya memberantas korupsi yang merugikan APBN.
"Korupsi harus diberantas. Tapi pemberantasan tidak hanya fokus pada alokasi APBN. Banyak korupsi yang sembunyi di balik peraturan, itu lebih besar. Berantas korupsi harus sampai ke substansinya," jelasnya.
HT juga mengingatkan pentingnya penegakan hukum di negeri ini. "Yang perlu dilakukan adalah penegakkan hukum, tanpa peduli latar belakang," tegas dia.
Hal lain yang perlu diperbaiki adalah pemerataan pembangunan, perbaikan inrastruktur, ekonomi, hingga peningkatan rasio pajak.
"Indonesia masih harus dibenahi. Perlu pemimpin yang jujur, berintegritas, dan motivasinya menyelesaikan masalah (bangsa)," tutur HT.
Meski kondisi bangsa saat ini terpuruk, ia yakin perubahan masih bisa dilakukan asalkan Indonesia dipimpin orang yang memiliki karakter. "Belum terlambat untuk melakukan perubahan," tandasnya.
Korupsi di Indonesia perlu diberantas sampai ke akar-akarnya. Itu demi menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera.
Pria yang akrab disapa HT itu lalu sedikit mengungkap praktik korupsi di Indonesia. "Banyak korupsi yang bersembunyi di balik peraturan," kata HT dalam Dialog Tokoh Masyarakat Jawa Barat Untuk Perubahan Bangsa di Hotel Grand Serela, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2014).
Contoh korupsi yang sembunyi di balik peraturan adalah dalam proses tender. Syarat tender dibuat sesulit mungkin sehingga hanya perusahaan tertentu yang bisa ikut tender. Atau informasi tender disampaikan dengan sangat mendadak.
Hal seperti itu harus diberantas karena jadi salah satu celah terjadinya korupsi. Ia pun meminta pihak terkait tidak hanya memberantas korupsi yang merugikan APBN.
"Korupsi harus diberantas. Tapi pemberantasan tidak hanya fokus pada alokasi APBN. Banyak korupsi yang sembunyi di balik peraturan, itu lebih besar. Berantas korupsi harus sampai ke substansinya," jelasnya.
HT juga mengingatkan pentingnya penegakan hukum di negeri ini. "Yang perlu dilakukan adalah penegakkan hukum, tanpa peduli latar belakang," tegas dia.
Hal lain yang perlu diperbaiki adalah pemerataan pembangunan, perbaikan inrastruktur, ekonomi, hingga peningkatan rasio pajak.
"Indonesia masih harus dibenahi. Perlu pemimpin yang jujur, berintegritas, dan motivasinya menyelesaikan masalah (bangsa)," tutur HT.
Meski kondisi bangsa saat ini terpuruk, ia yakin perubahan masih bisa dilakukan asalkan Indonesia dipimpin orang yang memiliki karakter. "Belum terlambat untuk melakukan perubahan," tandasnya.
(lns)