Perampok gunakan bom molotov jarah warnet
Sabtu, 11 Januari 2014 - 15:55 WIB

Perampok gunakan bom molotov jarah warnet
A
A
A
Sindonews.com - Modus kejahatan dengan menggunakan bom molotov marak terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hari ini, warung internet (warnet) Padaidi di Jalan Poros BTP Blok M No.9 Kecamatan Tamalanrea, dilempari bom molotov dan dirampok.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kejadian di warnet milik Idris (33), terjadi sekira pukul 04.30 Wita, empat pelaku menggunakan scrab (penutup wajah), tiba-tiba mendatangi warnet dari arah BTP.
Para pelaku lalu menjalankan aksinya dengan menyerang membabi buta, melemparkan bom molotov (terbuat dari botol miras jenis Vodka) ke depan warnet. Tak sampai disitu, pelaku merangsek masuk melempari kaca bagian depan dengan batu.
Satu orang pelaku kemudian mengancam menggunakan busur atau panah ke arah enam orang pengunjung warnet, dan satunya lagi mengancam menggunakan pisau dapur. Pelaku kemudian bertanya kepada pengunjung warnet, siapa yang telah melakukan pemukulan terhadap teman pelaku.
Namun, pemilik warnet (Idris) menjawab bahwa tidak mengetahui hal tersebut dan sejak tadi tidak terjadi apa-apa di warnet miliknya. “Ternyata itu hanya modus pelaku, mereka kemudian langsung mengambil barang-barang milik pengunjung,” kata Idris dihadapan petugas unit patroli Polsek Tamalanrea usai kejadian, Sabtu (11/1/2014).
Akibat kejadian tersebut, seluruh kerugian yang ditaksir oleh masing-masing korban Rp7.150.000, setelah empat pelaku menggasak, satu buah Hanpone merek Blackberry, satu buah Samsung, satu buah Nokia satu tas berisi uang Rp1.000.000, dua dompet berisi STNK motor Mio Soul, Honda Beat , dan satu unit game PS-3.
Kapolsek Tamalanrea, AKP Ahmad Yulias, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, setelah melakukan olah tempat kejadian pascakejadian, pihaknya akan memeriksa beberapa saksi, sebagai kepentingan penyelidikan untuk mengejar kawanan pembobol warnet tersebut.
“Sebagai langkah awal untuk mengejar pelaku dan mendalami modus komplotan perampok yang meresahkan masyarakat ini. Kita tetap memeriksa enam orang pengunjung warnet yang ada saat kejadian,” kata Ahmad Yulius.
Meski demikian Yulius mengaku, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri dan peran keempat pelaku saat kejadian, ia menerangkan yang mengancam para korban dengan menggunakan busur ciri-cirinya berbadan kecil, rambut pendek dan memakai penutup wajah.
“Kemudian yang satunya berbadan besar, tegap, rambut pendek, kulit putih dan memakai jaket merah, pelaku yg melempar kaca dan mengancam menggunakan pisau dapur, berbadan badan kurus, kulit hitam,” jelasnya.
Ia menambahkan, setelah keempat pelaku menjalankan aksinya, mereka kemudian melarikan diri ke arah kota dengan menggunakan dua unit sepeda motor jenis Suzuki Satria FU 150 warna biru dan motor Honda Beat warna hitam.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kejadian di warnet milik Idris (33), terjadi sekira pukul 04.30 Wita, empat pelaku menggunakan scrab (penutup wajah), tiba-tiba mendatangi warnet dari arah BTP.
Para pelaku lalu menjalankan aksinya dengan menyerang membabi buta, melemparkan bom molotov (terbuat dari botol miras jenis Vodka) ke depan warnet. Tak sampai disitu, pelaku merangsek masuk melempari kaca bagian depan dengan batu.
Satu orang pelaku kemudian mengancam menggunakan busur atau panah ke arah enam orang pengunjung warnet, dan satunya lagi mengancam menggunakan pisau dapur. Pelaku kemudian bertanya kepada pengunjung warnet, siapa yang telah melakukan pemukulan terhadap teman pelaku.
Namun, pemilik warnet (Idris) menjawab bahwa tidak mengetahui hal tersebut dan sejak tadi tidak terjadi apa-apa di warnet miliknya. “Ternyata itu hanya modus pelaku, mereka kemudian langsung mengambil barang-barang milik pengunjung,” kata Idris dihadapan petugas unit patroli Polsek Tamalanrea usai kejadian, Sabtu (11/1/2014).
Akibat kejadian tersebut, seluruh kerugian yang ditaksir oleh masing-masing korban Rp7.150.000, setelah empat pelaku menggasak, satu buah Hanpone merek Blackberry, satu buah Samsung, satu buah Nokia satu tas berisi uang Rp1.000.000, dua dompet berisi STNK motor Mio Soul, Honda Beat , dan satu unit game PS-3.
Kapolsek Tamalanrea, AKP Ahmad Yulias, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, setelah melakukan olah tempat kejadian pascakejadian, pihaknya akan memeriksa beberapa saksi, sebagai kepentingan penyelidikan untuk mengejar kawanan pembobol warnet tersebut.
“Sebagai langkah awal untuk mengejar pelaku dan mendalami modus komplotan perampok yang meresahkan masyarakat ini. Kita tetap memeriksa enam orang pengunjung warnet yang ada saat kejadian,” kata Ahmad Yulius.
Meski demikian Yulius mengaku, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri dan peran keempat pelaku saat kejadian, ia menerangkan yang mengancam para korban dengan menggunakan busur ciri-cirinya berbadan kecil, rambut pendek dan memakai penutup wajah.
“Kemudian yang satunya berbadan besar, tegap, rambut pendek, kulit putih dan memakai jaket merah, pelaku yg melempar kaca dan mengancam menggunakan pisau dapur, berbadan badan kurus, kulit hitam,” jelasnya.
Ia menambahkan, setelah keempat pelaku menjalankan aksinya, mereka kemudian melarikan diri ke arah kota dengan menggunakan dua unit sepeda motor jenis Suzuki Satria FU 150 warna biru dan motor Honda Beat warna hitam.
(maf)