Kebakaran tungku, pihak PT KIPI dinilai lalai

Kamis, 09 Januari 2014 - 22:28 WIB
Kebakaran tungku, pihak PT KIPI dinilai lalai
Kebakaran tungku, pihak PT KIPI dinilai lalai
A A A
Sindonews.com - Tungku oven milik PT Kendal Indah Perkayuan Indonesia (KIPI) terbakar. Kebakaran tersebut merupakan kali keempat terjadi pada tungku oven milik perusahaan yang berada di Jalur Arteri Kaliwungu, Kendal tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun, penyebab kebakaran diduga akibat tersumbatnya cerobong tungku saat melakukan produksi penggergajian kayu.

Menurut Kepala UPTB Pemadam Kebakaran Kabupaten Kendal, kebakaran terjadi Rabu (8/1) malam. Mulanya, sekitar pukul 22.00 WIB cerobong milik perusahaan yang bekerja sama dengan Perusda Aneka Usaha Kendal itu memercikan api, hingga semakin membesar.

Dia menduga kebakaran yang terjadi karena kelalaian pihak perusahaan yang tidak pernah membersihkan cerobong. Akibatnya ada penyumpatan yang menimbulkan percikan api. Menurutnya, kebakaran kali ini merupakan yang keempat kalinya.

“Pihak pabrik kurang melakukan perawatan. Tungkunya jarang dibersihkan. Jadi rawan tersumbat dan terbakar. Ini sudah yang keempat kalinya. Dugaan penyebabnya sama, yaitu cerobong tungku yang tersumbat. Sehingga api dalam tungku membesar dan membakar tungku. Apalagi di dalam tungku terdapat serbuk gergajinya,” katanya, Kamis (9/1/2014).

Saat kejadian, imbuh Yunan, pihaknya menerjunkan satu unit mobil pemadam kebakaran. BPBD Kabupaten Kendal untuk melakukan pemadaman. Antisipasi selain menjalar, mobil pemadam itu didatangkan untuk mendinginkan tungku supaya tidak meledak.

“Kami sesegera mungkin memadamkan api meskipun kondisinya sulit,” paparnya.

Pada kebakaran sebelumnya, 1 November 2013 lalu dua petugas pemadam kebakaran menjadi korban keganasan api. Keduanya adalah Suparman mengalami luka parah hampir 70 persen, sedangkan Ahmad Junaidi mengalami luka di kedua tangannya.

Kapolsek Kaliwungu, AKP Andika Wiratama mengaku hingga kemarin siang pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kebakaran tersebut.

“Belum ada laporan dari pengelola pabrik. Jadi kami tidak bisa mengetahui dugaan penyebab kebarakan itu dan tidak bisa menindaklanjutinya,” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0850 seconds (0.1#10.140)