Kendal masih kekurangan tenaga dokter & bidan
A
A
A
Sindonews.com - Kabupaten Kendal membutuhkan 15 dokter dan 25 bidan, untuk ditempatkan di Puskesmas. Kurangnya tenaga kesehatan ini, dinilai menghambat pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ketua Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kabupaten Kendal Widodo mengatakan, Kabupaten Kendal kekurangan 15 dokter untuk ditempatkan di Puskesmas, terutama Puskesmas rawat inap. Selain dokter Puskesmas, Kendal juga kekurangan 25 tenaga bidan serta perawat, maupun tenaga kesehatan yang lainnya.
“Kami memang kekurangan tenaga kesehatan,” ujar Widodo, kepada wartawan, Rabu (8/1/2013).
Kendati demikian, pihaknya mengaku kondisi tersebut tidak akan menghambat pelaksanaan JKN. Untuk itu, kondisi tersebut akan diantisipasi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sadari keberadaan Puskesmas sangat penting bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi pelaksanaan JKN. Untuk itu, meski minimnya dokter umum dan spesialis, serta bidan desa, tidak akan mengancam pelayanan JKN bagi warga Kendal," paparnya.
Menurut Widodo, Pemerintah Kabupaten Kendal sudah melakukan pembenahan sarana dan prasarana untuk menunjang program JKN. Baik di tingkat puskesmas, maupun rumah sakit.
“Di puskesmas yang belum lengkap seperti pemeriksaan gigi dan persalinan yang memadai dan akan disiapkan. Kita sudah melengkapi sarana untuk mensukseskan program tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti meminta kepada instansi kesehatan untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dia juga secara tegas meminta, jangan sampai terjadi penolakan terhadap pasien.
“Kami akan terus melakukan pemantauan. Kalau ada yang menolak pasien akan kami sanksi,” tegasnya.
Bupati juga meminta di Rumah Sakit Umum Soewondo Kendal perlu dibuatkan loket tersendiri atau loket khusus melayani peserta JKN. Hal itu supaya pelayanan lebih baik dan lebih teratur.
“Dengan loket khusus ini perawat atau petugas tidak perlu lagi menanyakan status pasien. Selain itu, pelayanan juga semakin baik,” tandasnya.
Ketua Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kabupaten Kendal Widodo mengatakan, Kabupaten Kendal kekurangan 15 dokter untuk ditempatkan di Puskesmas, terutama Puskesmas rawat inap. Selain dokter Puskesmas, Kendal juga kekurangan 25 tenaga bidan serta perawat, maupun tenaga kesehatan yang lainnya.
“Kami memang kekurangan tenaga kesehatan,” ujar Widodo, kepada wartawan, Rabu (8/1/2013).
Kendati demikian, pihaknya mengaku kondisi tersebut tidak akan menghambat pelaksanaan JKN. Untuk itu, kondisi tersebut akan diantisipasi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sadari keberadaan Puskesmas sangat penting bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi pelaksanaan JKN. Untuk itu, meski minimnya dokter umum dan spesialis, serta bidan desa, tidak akan mengancam pelayanan JKN bagi warga Kendal," paparnya.
Menurut Widodo, Pemerintah Kabupaten Kendal sudah melakukan pembenahan sarana dan prasarana untuk menunjang program JKN. Baik di tingkat puskesmas, maupun rumah sakit.
“Di puskesmas yang belum lengkap seperti pemeriksaan gigi dan persalinan yang memadai dan akan disiapkan. Kita sudah melengkapi sarana untuk mensukseskan program tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti meminta kepada instansi kesehatan untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dia juga secara tegas meminta, jangan sampai terjadi penolakan terhadap pasien.
“Kami akan terus melakukan pemantauan. Kalau ada yang menolak pasien akan kami sanksi,” tegasnya.
Bupati juga meminta di Rumah Sakit Umum Soewondo Kendal perlu dibuatkan loket tersendiri atau loket khusus melayani peserta JKN. Hal itu supaya pelayanan lebih baik dan lebih teratur.
“Dengan loket khusus ini perawat atau petugas tidak perlu lagi menanyakan status pasien. Selain itu, pelayanan juga semakin baik,” tandasnya.
(san)