Curah hujan tinggi, Pasuruan siaga banjir

Jum'at, 03 Januari 2014 - 14:35 WIB
Curah hujan tinggi,...
Curah hujan tinggi, Pasuruan siaga banjir
A A A
Sindonews.com - Puncak musim penghujan di Kabupaten Pasuruan diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari mendatang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) I Juanda memperkirakan sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan curah hujan di atas normal pada kisaran 201-500 mm.

Pada kondisi normal, curah hujan 80-100 mm dalam jangka waktu dua jam, maka Kabupaten Pasuruan telah menetapkan status siaga bencana banjir.

Sementara jika hujan berlangsung selama lebih dari empat jam, ditetapkan status siaga bencana longsor.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengimbau agar semua potensi pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya bencana. Semua potensi diharapkan meningkatkan kewaspadaan dini dan komunikasi antar potensi penanggulangan bencana.

"Puncak musim ekstrem ini diperkirakan berlangsung selama Januari-Februari dengan curah hujan di atas kondisi normal. Kami meminta agar seluruh potensi masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan siaga bencana," kata Irsyad Yusuf dalam keterangan pers mengantisipasi puncak musim penghujan, Jumat (3/1/2014).

Menurut Irsyad, Pemkab Pasuruan telah menetapkan sembilan kecamatan sebagai daerah rawan bencana longsor dan sepuluh kecamatan rawan bencana banjir.
Potensi bencana puting beliung menurutnya, berada di seluruh wilayah, sementara potensi terjadinya banjir rob berada di Kecamatan Nguling dan Lekok.

"Siaga bencana ini akan melibatkan seluruh potensi masyarakat, dunia usaha untuk bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan. Sehingga ada koordinasi yang baik dalam penanganan tanggap darurat bencana," tandas Irsyad Yusuf.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Yudha Triwidya Sasongko menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan penanganan darurat di daerah aliran sungai (DAS) Kali Welang dan Kali Kedung Larangan.

Di antaranya dengan pemasangan bronjong dan karung pasir sebagai tanggul yang jebol diterjang banjir beberapa waktu lalu.

"Penanganan darurat sudah dilakukan dengan memasang bronjong dan karung pasir pada tanggul yang jebol. Sementara untuk perbaikan permanen, telah dikoordinasikan dengan Pemprov Jatim dan direncanakan diperbaiki pada tahun 2014," kata Yudha.

Sebagai antisipasi jangka panjang, Bupati Irsyad Yusuf akan menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk membuat sumur resapan dan biopori di lingkungan kantor masing-masing.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat dan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam program konservasi lingkungan tersebut.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)